“Tantangan alumni D-3 Farmasi semakin berat, diperlukan penguasaan hardskill dan softskill yang kuat seiring dengan era revolusi 4.0 saat ini,” papar Muhammad Samsudin saat menghadiri Wisuda Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah (STFM) Cirebon di Grage Hotel Cirebon, Rabu (21/08).
Samsudin melanjutkan, wisudawan diharuskan mengubah kesulitan menjadi tantangan dan peluang untuk menghadapi perubahan. “Karenanya harus memiliki bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan ditambah dengan pemahaman nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan,” lanjutnya.
Tahun ini STFM Cirebon mendapatkan bantuan 750 juta dari Program Pembinaan (PP) PTS Ristek Dikti dan 350 juta melalui LLDikti untuk RKB. Untuk selanjutnyam, STFM Cirebon berencana untuk membuka prodi Profesi Apoteker untuk melengkapi prodi D-3 dan S-1 Farmasi. Turut hadir utusan LLDikti Jabar Banten, Ketua PWM Jabar, Ketua PDM Kabupaten dan Kota Cirebon serta Asosiasi Profesi Apoteker.