Menjelang Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar yang akan digelar 3-7 Agustus 2015, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) akan mengadakan Seminar Pra-Muktamar dengan tema “Dinamisasi Gerakan Muhammadiyah Berbasis Komunitas dan Amal Usaha”. Seminar akan dilaksanakan Selasa (31/3) di Aula BAU UMM.
Ketua Panitia Dr Moh Nurhakim mengatakan, seminar ini merupakan tradisi intelektual Muhammadiyah menjelang Muktamar. Selain di UMM, seminar juga diadakan di 23 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) lainnya.
Di UMM, kata Nurhakim, seminar difokuskan pada pembahasan tentang bagaimana mengembangkan amal usaha Muhammadiyah. “Topik amal usaha menjadi fokus di UMM lantaran kampus ini dinilai sebagai salah satu amal usaha Muhammadiyah yang sangat sukses dari segi pengelolaannya,” terang asisten Rektor UMM Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan ini.
Nurhakim melanjutkan, hasil yang dicapai dari seminar ini akan menjadi rekomendasi untuk Mukatamar mendatang. “Karena itu, pada seminar di UMM ini akan dilakukan diagnosa, menemukan masalah-masalah, menganalisis dan mengajukan solusi-solusi terbaik terkait agenda dinamisasi gerakan Muhammadiyah,” jelas Nurhakim.
Seminar menghadirkan para pakar Muhammadiyah sebagai pembicara, di antaranya yaitu Prof Dr Fauzan Saleh, Prof Dr Syamsul Arifin, Prof Dr Achmad Jainuri, Dr Hilman Latief. Rektor UMM Prof Dr Muhadjir Effendy dan ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr Haedar Nashir juga akan menjadi narasumber pada acara tersebut. Di akhir acara, Nurhakim selaku ketua pelaksana akan menyampaikan rumusan rekomendasi hasil dari seminar.
Selain UMM, PTM yang juga mengadakan seminar pra-Muktamar yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, STIKES Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Muhammadiyah Banda Aceh, Universitas Muhammadiyah Sorong, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan IKIP Muhammadiyah Maumere.
“Masing-masing kampus mengangkat tema berbeda. Mereka diminta berpikir serius dan kritis mengenai Muhammadiyah saat ini dan yang akan datang,” tandasnya. (nis/han)
Sumber : UMM.AC.ID