Medan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bekerjasama dengan Universitas Putra Malaysia (UPM) meluncurkan dan bedah buku berjudul “Kepustakaan Medis-Pandemik di Dunia Islam” secara online melalui program Webinar, Rabu (15/4). Rektor Dr. Agussani mengatakan UMSU kali ini memberikan kontribusi pemikiran secara akademik dalam bentuk buku tentang kepustakaan medis-pandemik di dunia Islam. Buku setebal 110 halaman karya Ketua Observatorium Ilmu Falak (OIF) UMSU Dr. Arwin Rakhmadi ini diluncurkan bertepatan dengan pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia. Rektor Dr. Agussani berharap buku ini menambah khasanah keilmuan tentang wabah (tha’un) yang sudah ada dan dikaji oleh para ulama Islam seribu tahun lalu. “Saya apresiasi kepada penulis Dr. Arwin atas terbitnya karya buku yang fenomenal ini semoga memberikan inspirasi kepada kita sivitas akademika, masyarakat dan bangsa. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada UPM yang turut serta dalam peluncuran dan memberikan pemikiran bersama terkait isi buku dan persoalan pandemi Covid-19,” ujarnya.
Rektor Dr. Agussani juga menyambut baik keikutsertaan yang begitu antusias dari sivitas akademika UMSU dan UPM dalam acara peluncuran dan bedah buku dengan menggunakan teknologi komunikasi ini. Rektor Dr. Agussani pada penutupan acara menyampaikan bahwa UMSU dan UPM akan terus menggali manuskrip tentang keilmuan Islam tentang ilmu falak dan medis-pandemik yang menjadi perhatian dunia sekarang, termasuk terus memperluas dan mempertajam buku yang sudah diterbitkan. Program kajian dan riset tentang pengembangan keilmuan, lanjut rektor, sudah disepakati dalam MoU antara UMSU dan UPM.
Dr. Shamsudin Othman dari UPM mengatakan buku karya Dr. Arwin dari UMSU sangat penting dan layak menjadi sumber referensi di bidang medis-pandemik yang bersumber dari dunia Islam. Buku yang digali dari manuskrip ulama klasik sangat langka. Dari buku itu terungkap bahwa wabah sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan Islam telah mengkaji bagaimana menanggulanginya termasuk apa yang disebut sebagai penjarakan sosial (social distancing) sekarang. Penulis buku Dr. Arwin mengatakan memang benar istilah social distancing sudah ada seribu tahun lalu dalam penanganan wabah sebagaimana yang tertera dalam kajian ulama Islam klasik.
Sementara itu, Ketua Tim Covid-19 UMSU dr. Siti Maslianah Siregar, Sp.THT-KL mengatakan kasus virus corona (SARS-Cov-2) penyebab Covid-19 di Indonesia seharusnya di bawah kasus SARS sebelumnya pernah terjadi atau paling tidak mendekati, tetapi saat ini angkanya justru melampaui virus tersebut. dr. Maslianah menilai telah terjadi perubahan siklus dan penyebaran virus antarmanusia. Dia berharap dengan buku ini yang tergolong langka dapat menjadi referensi bagi masyarakat dan pengambil kebijakan bagaimana menanggulangi Covid-19 secara agama, sosial di tanah air khususnya Sumatera Utara. dr. Maslianah mengakui baru mengetahui terdapat literatur Islam klasik mengkaji tentang medis-pandemik sekaligus penanggulangannya yang sama dengan sekarang wabah.
Moderator acara Dr. Muhammad Qorib mengatakan para pembedah buku dari kalangan medis maupun non-medis serta penulis memiliki perspektif yang sama melihat wabah setelah mengkaji buku yang diluncurkan dan dikaitkan dengan pandemi Covid-19 bahwa semua penyakit berkaitan dengan bagaimana manusia menjaga diri dan lingkungannya secara baik dan sehat sehingga lingkungan akan memberi respons yang sehat kepada manusia dan semesta. []Sumber Humas UMSU