Sekitar 20 mahasiswa School of Psychology and Social Work Universiti Malaysia Sabah (UMS) berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Jakarta, khususnya ke Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP UMJ. Kunjungan selama 5 hari tersebut dimaksudkan sebagai ajang dialog dan pertukaran pengetahuan serta pengalaman di bidang pekerjaan sosial (social work) atau yang – di Indonesia – dikenal dengan kesejahteraan sosial (social welfare). Di akhir kunjungan, Kamis (10/4), di Ruang Teater Pascasarjana UMJ, dialog kurikulum dan kemungkinan diadakannya kerjasama menjadi agenda penutup pertemuan sebelum para delegasi UMS dan mahasiswa Prodi Kesos FISIP UMJ mengunjungi Monumen Nasional.

Menurut Endang Sulastri, Dekan FISIP UMJ, program studi kejsehateraan sosial meruapak salah satu yang tertua di UMJ. Tepatnya berdiri pada tahun 1961. Ia berharap kunjungan dari UMS akan berlanjut menjadi kerjasama. Ia menilai antara Indonesia dan Malaysia dalam konteks social work tidak banyak perbedaan. Oleh karenanya, kerjasama di bidang tersebut akan sangat baik bagi kedua belah pihak.

Sedangkan Peter Voo Su Kiong, Ph.D, Dosen Senior Prodi Kerja Sosial Sekolah Psikologi dan Kerja Sosial dan ketua rombongan delegasi UMS, menyambut baik dan merasa seronok (senang) atas sambutan yang diberikan pihak UMJ. Kawan dekat Prof. Adi Fakhruddin ini memperkenalkan UMS yang baru saja berulang tahun di usia 20 tahun.

Saat ini, UMS memiliki 14 fakultas dan mahasiswa Sekolah Psikologi dan Kerja Sosial sudah mencapai 100 orang. Peter juga menegaskan bahwa kontribusi Prof. Adi pada Program Kerja Sosial di UMJ sangat besar, “kerja sosial di UMJ dibangunkan (didirikan, red) Prof. Adi, kurikulumnya dibangunkan Prof.Adi,” tegasnya. Menurutnya, selain mendirikan program studi kerja sosial di UMS Prof. Adi Fakhruddin juga mendirikan program serupa di beberapa perguruan tinggi di Malaysia.

Dalam kesempatan itu Prof. Adi Fakhruddin menjelaskan bahwa ada perbedaan penamaan antara di Indonesia dan di beberapa negara lainnya. Di Indonesia, bidang tersebut dinamakan dengan kesejahteraan sosial (social welfare) sedangkan di negara-negara lain termasuk Malaysia dinamakan dengan pekerjaan sosial (social work). “Tetapi, di Indonesia ada arah untuk merubah nama supaya memiliki kesamaan dengan dunia internasional,” jelasnya.

Usai Prof. Adi Fakhruddin memberikan penjelasan, Ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP UMJ Maria Sri Iswari memberikan pemaparan kurikulum bidang kesejahteraan sosial yang diselenggarakan UMJ.(Abik/Humas)

Sumber Berita: www.umj.ac.id

Mahasiswa Pekerjaan Sosial Universiti Malaysia Sabah Kunjungi UMJ

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *