Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta mengadakan orientasi mahasiswa baru pada Rabu (4/9) lalu. Mahasiswa baru tersebut akan memasuki semester gasal pada tahun ajaran 2021/2022. Kegiatan ini terlaksana secara offline dan online, dengan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan sistem dan metode pembelajaran. Nantinya, sistem dan metode pembelajaran tersebut dapat membantu mahasiswa dalam menyiapkan kuliah mereka di pascasarjana.
Direktur Sekolah Pascasarjana UMS, M Farid Wajdi SE MM PhD, menyampaikan bahwa orientasi mahasiswa ini juga akan mengenalkan tata cara perkuliahan dan sistem administrasi. “Hal tersebut akan berguna selama pembelajaran,” ujarnya.
Sekolah Pascasarjana UMS membuka sebanyak 17 program pendidikan. Dari program-program pendidikan tersebut terdiri atas 3 program doktor dan 14 program magister. Program doktor di antaranya Ilmu Hukum, Pendidikan Agama Islam, dan Pendidikan. Selanjutnya, program magister di antaranya Ilmu Hukum, Hukum Ekonomi Syariah/Hukum Islam, Pendidikan Islam, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Administrasi Pendidikan, Pendidikan Dasar, Farmasi, Manajemen, Akuntansi, Psikologi, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Kimia. Sekolah Pascasarjana UMS menerima 228 mahasiswa baru, yang terbagi atas 197 mahasiswa program magister dan 31 mahasiswa baru program doktor.
Rektor UM Surakarta Prof Dr Sofyan Anif MSi berpesan agar mahasiswa memperhatikan ilmu amaliah dan amal ilmiah. “Ilmu amaliah berarti ilmu apa pun yang sudah kita pelajari, itu hendaknya kita amalkan, jadi tidak hanya pandai dalam berilmu, tapi juga dipraktikan. Sedangkan, amal ilmiah berarti segala amal yang kita kerjakan harus didasari dengan ilmu,” paparnya dalam situs resmi UMS.