PAGELARAN Wisuda ke-70 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menghadirkan tokoh politik nasional Dr Ir Akbar Tandjung yang menyampaikan orasi ilmiah di hadapan 735 wisudawan serta orang tua wali yang memenuhi UMM Dome, Sabtu (30/11).
 
     Kehadiran tokoh yang telah lama melanglang buana dalam kancah politik nasional ini amat relevan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan berlangsung di tahun 2014. Tak heran jika dalam orasinya, Akbar lebih banyak berbicara tentang kesiapan anak muda dalam menghadapi dinamika politik dewasa ini.
     “Jika Anda nantinya tertarik masuk dunia politik, tetap jaga idealisme, tapi jika Anda ingin berkiprah di bidang lain, jangan lupa abdikan itu sebagai bagian dari tugas kebangsaan,” nasehat ketua Dewan Petimbangan Partai Golkar ini.
     Bagi Akbar, merupakan hal yang lazim di era reformasi ini jika anak muda merasa terpanggil ke dunia politik, apalagi banyak jalur menuju ke sana. “Namun harus diakui, politik itu penuh godaan dan tantangan, jika tidak tahan, seseorang bisa terperangkap,” kata Akbar.
     Akbar juga berpesan pada para wisudawan bahwa prosesi yang saat ini mereka jalani bukanlah titik akhir, melainkan titik awal. “Karena itu, saya tunggu kiprah Anda di dunia nyata,” tegas Akbar.
Rektor UMM Dr Muhadjir Effendy MAP memberikan cenderamata berupa karikatur dirinya dan Dr Ir Akbar Tandjung yang diilustrasikan sedang bersepeda di kampus UMM.
     Selepas orasi ilmiah, Akbar sempat berkunjung ke Rumah Sakit UMM dan Taman Rekreasi Sengkaling yang telah diakuisisi UMM. Saat itu ia sempat berkomentar, “Pertama kali saya melihat bangunan fisik UMM, langsung tergambar dalam pikiran saya bahwa pemimpin lembaga ini sangat visioner.”
     Akbar menilai bahwa kesuksesan sebuah universitas tidak hanya dilihat dari software-nya, yaitu mutu pembelajaran, tapi juga bisa tergambar pada hardware-nya, yaitu bangunan dan fasilitas yang dimiliki. “Dari sisi itu, UMM sudah sangat membanggakan,” kata Akbar.
     Selain Akbar, wisuda kali ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah  VII Prof Dr Sugijanto, Majelis Pendidikan Tinggi (Dikti) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Suyanto, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM Prof Dr Malik Fadjar, dan juga Rektor UMM Dr Muhadjir Effendy MAP beserta para guru besar, anggota senat, dosen dan karyawan UMM.
     Muhadjir dalam sambutannya menyebutkan tentang perkembangan UMM tiga bulan terakhir. Salah satu hal yang menjadi titik tekan dalam sambutannya adalah tentang program UMM Green and Clean sebagai gerakan hidup sehat dengan menjaga kebersihan kampus, gemar olahraga, serta bebas asap rokok dan asap kendaraan bermotor.
Suasana wisuda ke-70 di UMM Dome.
     Ia juga berkomentar tentang kreativitas mahasiswa UMM yang ditunjukkan dengan keberhasilan mereka dalam berpartisipasi di ajang nasional maupun internasional. Di antaranya yaitu kesuksesan Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Gita Surya UMM yang bulan lalu meraih Bronze Prize di ajang bergengsi internasional, yaitu Choral Busan Festival 2013 di Korea Selatan serta keberhasilan sejumlah mahasiswa Fakultas Teknik UMM menciptakan tiga mobil listrik ramah lingkungan dan hemat energi.
     Sementara itu Sugijanto menyebut UMM sebagai kampus yang luar biasa. “Kampus ini meraih Anugerah Kampus Unggulan sejak 2008 hingga 2013, tidak ada yang bisa menyaingi UMM di Jawa Timur.”
     Lebih dari itu, Suyanto menyebut bahwa karya besar UMM tidak hanya dirasakan Muhammadiyah, namun juga bangsa ini. Adapun menurut Malik, kiprah yang selama ini dilakukan UMM tersebut merupakan sebuah kewajiban. “Karena memang, pekerjaan membangun bangsa adalah pekerjaan pendidikan,” ujarnya. (han)
Sumber : www.umm.ac.id
Akbar Tandjung: Dunia Politik Penuh Godaan

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *