Program PPL ke Thailand yang diselenggarakan oleh FKIP mendatangkan sejuta kenangan dan kebanggaan bagi enam mahasiswa yang mengikuti program tersebut. PPL dilaksanakan selama 4 bulan di Pattani Thailand.

Tidak hanya  kenangan, mereka berenam juga bangga bisa mengikuti program PPL ke Thailand. Mereka berenam secara eksklusif disambut langsung oleh rektor, wakil rektor II, wakil rektor III, dekan dan wakil Dekan Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan, serta ketua jurusan Pendidikan dan Seni.

Dalam Penyambutan kedatangan mahasiswa peserta PPL Thailand tersebut, rektor Universitas Muhammadiyah Jember, Dr. Aminullah Elhady menyampaikan  selamat datang kembali ke Universitas Muhammadiyah. Tentunya banyak pengalaman selama menjadi praktikan di Thailand, hendaknya pengalaman tersebut bisa di-share sebagai bekal dalam penerjunan PPL ke Thailand Oktober mendatang.

Pada kesempatan tersebut, ada dua perwakilan mahasiswa yang membagi cerita serunya kepada undangan dalam acara penyambutan tersebut.

Cerita pertama disampaikan oleh Nanda Krista. Nando, panggilannya. Ia bercerita dengan sangat detail dan menyenangkan. Ia berasil membuat undangan tertawa dan bisa mendapatkan refresh setelah seharian bekerja melalui ceritanya.

Nando menyampaikan adanya kejadian lucu karena perbedaan bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu Tahailand. Pernah, suatu sore di bulan ramadan, ia duduk-duduk dengan santri Thailand,” Kalo di Indonesia, Sore-sore gini, kita ada ngabuburit”, kontan saja, santri perempuan tertunduk malu karena ucapannya.

Ia menanyakan makna “ngaburit” pada pengasuhnya, ternyata makna berbeda dari bahasa Indonesia. kata ngabuburit merupakan kata tabu yang bisa membuat malu para perempuan. Ia pun harus berhati-hati dalam berbicara, karena perbedaan makna akan menyebabkan penilaian yang “tidak baik” terhadap dirinya.

Cerita kedua disampaikan oleh Widya Wijyanti, mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Bahasa Daerah. Ia tampak kebingunan ketika diminta pengalamannya selama di Thailand. Ia menegaskan banyak pengalaman yang tidak akan dilupakan selama hidupnya. Ia tidak bisa melukiskan melalui kata-kata, karena semua telah tersimpan dalam hatinya, tersimpan sebagai sweet memory dalam album kenangan menjadi mahasiswa FKIP Universitas Muhammadiyah Jember. Ia juga menyampaikan banyak pelajaran yang ia dapat dari program PPL Thailand ini. Ia bisa belajar langsung bahasa Melayu Thailand dan bisa mengoptimalkan kemampuan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Ini berarti ia sudah mendapatkan pengalaman pembelajaran dan pengajaran BIPA di Thailand. “Pengalaman ini hanya ada di sini, di Universitas Muhammadiyah jember”.

Bincang-bingcang seru itu pun berakhir, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari program PPL Thailand FKIP, Dan ada juga hal-hal yang harus disiapkan universitas dalam penerjunan PPL Thailand Oktober mendatang.

Selamat Datang, mahasiswa peserta PPL Thailand Edisi pertama, semoga ilmu dan pengalaman yang didapatkan selama PPL dapat bermanfaat dan menjadikanmu pribadi yang dewasa, mandiri dan bijaksana.

Sumber : www.unmuhjember.ac.id

Bincang-Bincang Seru dengan Mahasiswa Peserta PPL di Thailand

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *