Implemetasikan Keilmuan, Mahasiswa FKM Unimus Diagnosis Masalah Kesehatan Masyarakat di Desa Godan Kabupaten Grobogan

Implemetasikan Keilmuan, Mahasiswa FKM Unimus Diagnosis Masalah Kesehatan Masyarakat di Desa Godan Kabupaten Grobogan

Sebanyak 26 mahasiswa FKM Unimus melakukan diagnosis masalah kesehatan di Desa Godan Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan. Setelah selama seminggu melakukan observasi dan pengambilan data di masyarakat, akhirnya bermuara pada Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang dihadiri oleh Kepala Desa beserta perangkatnya, masyarakat, dan juga Kepala Puskesmas Tawangharjo. Masalah kesehatan utama yang ditemukan adalah kejadian penyakit hipertensi.

Temuan prioritas masalah tersebut akan ditindaklanjuti dengan serangkaian program yang akan dilaksanakan dalam dua minggu ke depan. Kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai upaya dalam mengatasi masalah kesehatan prioritas tersebut diantaranya adalah melakukan pemeriksaan kesehatan sekaligus mengedukasi masyarakat untuk senantiasa menjaga pola hidup sehat. Selain itu, mahasiswa juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebugaran dan menciptakan relaksasi pikiran dengan senam pagi bersama.

Praktik lapangan mahasiswa FKM Unimus ini berlangsung selama sebulan yang akan berakhir pada Senin, 19 Februari 2023. Mengingat luasnya wilayah Desa Godan, mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok agar pelaksanaan program dapat lebih efektif. Kelompok 1 sebanyak 13 mahasiswa dibawah pendampingan Dr. Ratih Sari Wardani, S.Si, M.Kes, sedangkan kelompok 2 dengan jumlah yang sama didampingi oleh Dr. Didik Sumanto, S.KM, M.Kes (Epid).

Selain sebagai ajang mengasah keterampilan dalam melakukan diagnosis masalah kesehatan masyarakat bagi mahasiswa, kegiatan lapangan ini juga diharapkan dapat menjadi motor penggerak kegiatan mandiri oleh masyarakat setelah praktik lapangan usai. Edukasi yang telah diberikan diharapkan dapat terus diingat dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Desa Godan sehingga kondisi kesehatan fisik dan mental masyarakat tetap terjaga.

Panitia Harijadi ke-64, UMS, Plong Acara Lancar dan Sukses

Panitia Harijadi ke-64 UMS, Acara Lancar dan Sukses

Acara pembubaran Panitia Harijadi ke- 64 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bertempat di RM Rasa Mirasa Kartasura, Sukoharjo, Rabu (8/2) berlangsung hangat dan akrab. Acara rutin tahunan itu, terasa istimewa, karena dihelat bersamaan waktu dengan Muktamar ke-48 Muhammadiyah Aysiyah. Di mana UMS, bertindak sebagai tuan rumah.

Acara dihadiri oleh Ketua Panitia Prof., DR., Kelik Wardiono, S.H., M.Hum, wakil ketua Dr., dr., Flora Ramona Sigit Prakoeswa, M.Kes, Sp.KK, dan Sekretaris Panitia Prof., Dr., Anam Sutopo, S.Pd., M.Hum., serta segenap panitia Harijadi UMS. “Sudah plong, lancar dan sukses. Ini berkat kerja keras semua panitia,” papar Prof Kelik Wardiono.

Harijadi ke-64 UMS menjadi peringatan paling berkesan dan istimewa karena bersamaan dengan agenda besar Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Surakarta, dengan UMS menjadi panitia penerimanya. “Ini kesempatan langka,” tambah Dr Dr Flora, selaku Wakil Ketua Panitia.

Serangkaian agenda untuk meramaikan harijadi seperti, lanjut dia, berupa jalan sehat dan bazaar, upacara harijadi, pagelaran wayang kulit, hingga konferensi internasional ‘The International Summit on Science, Technology and Humanity (ISETH) 2023’ telah dilakukan oleh panitia. Semua kegiatan selalu dikaitkan dengan agenda besar, Muktamar.

Menurut Kelik, panitia memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan acara tahunan tersebut. Tak lupa mereka juga menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan dalam penyelenggaraan Harijadi ke-64 UMS. “Alhamdulillah. Hasil audit internal atas pembiayaan dan kegiatan juga menyatakan wajar tanpa syarat,” terangnya.

PB UNIMUS dan UMS Badminton Club Gelar Laga Persahabatan

PB UNIMUS dan UMS Badminton Club Gelar Laga Persahabatan

Perkumpulan Bulutangkis Universitas Muhammadiyah Semarang (PB UNIMUS) menerima kunjungan pertandingan persahabatan dari UMS Badminton Club. Kegiatan berlangsung pada Sabtu (11/02/2023) bertempat di Gedung Serba Guna UNIMUS. Sebanyak 10 pasang pemain ganda putra dari UMS Badminton Club diterima langsung oleh Wakil Rektor 2 UNIMUS Bapak Dr. Hardiwinoto, S.E, M. Si. Dalam sambutannya beliau sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Selain untuk berolahraga bersama, agenda seperti ini sangat baik untuk meningkatkan jejaring silaturahim antara PTM bahkan antar pegawai di lingkungan PTM. Dengan silaturahim inshaAllah semua PTM akan mendapatkan nilai kebaikan yang tak ternilai harganya”. Di akhir sambutannya, beliau menyampaikan akan melakukan kunjungan balasan ke UMS pada beberapa waktu ke depan.

Pertandingan persahabatan yang memainkan 10 partai ganda putra ini segera dilangsungkan setelah upacara pembukaan dan ramah tamah. Para pemain yang bertanding merupakan dosen dan tenaga kependidikan yang bekerja di kedua Universitas Muhammadiyah. Sistem pertandingan menggunakan perhitungan rally-point namun hanya dilaksanakan 2 set saja tanpa mencari kemenangan, mengingat pertandingan yang dilaksanakan hanya sebagai pertandingan persahabatan. Pertandingan berlangsung dengan meriah diselingi gurauan yang menambah keakraban dari para pemain kedua tim. Tidak ada tim yang merasa menang atau kalah kali ini, semua bertanding dengan gembira dan tali ukhuwah sangat dirasakan dalam kegiatan ini. Setelah memainkan 10 partai, kegiatan diakhiri dengan acara makan bersama sehingga semakin menambah keakraban antara tim PB UNIMUS dan UMS Badminton Club.

Optimalisasi Layanan, FKM Unimus Gelar Workshop Pengembangan Labkesmas

Optimalisasi Layanan, FKM Unimus Gelar Workshop Pengembangan Labkesmas

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang (FKM Unimus) melaksanakan Workshop Pengembangan Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Jumat (10/02/2023) bertempat di Lantai 4 Gedung Laboratorium Kesehatan Terpadu. Kegiatan diikuti oleh seluruh pengelola Laboratorium Kesehatan Masyarakat dari Laboratorium Epidemiologi, Laboratorium Kesehatan Lingkungan, Laboratorium Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Laboratorium Promosi Kesehatan, Laboratorium Kesehatan Reproduksi, dan Laboratorium Riset Entomologi.

Dekan FKM Unimus, Dr. Sayono, S.KM, M.Kes (Epid) menyampaikan bahwa kegiatan workshop untuk mewujudkan layanan Laboratorium Kesehatan Masyarakat yang prima. Keberadaan Laboratorium Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu upaya untuk mencapai keunggulan visi Fakultas, meningkatkan kompetensi lulusan sekaligus menjadi sarana pengembangan ilmu pengetahuan melalui berbagai riset. “Disisi lain, laboratorium akan menjadi salah satu income generating unit bagi fakultas,” imbuhnya. Sementara itu, Dr. Ir. Rahayu Astuti, M.Kes selaku Ka.Prodi S-1 Kesehatan Masyarakat menyampaikan tentang pentingnya laboratorium dalam proses pembelajaran. Mahasiswa harus memiliki softskill di bidang laboratorium sehingga tidak hanya menerima materi teori saja. Softskill mahasiswa akan lebih terbentuk secara nyata dengan adanya praktikum langsung di laboratorium, paparnya.

FKM Unimus terus meningkatkan kualifikasi peran laboratorium kampus sebagai laboratorium kesehatan masyarakat. Ke depan Labkesmas yang dikembangkan bukan saja untuk para mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat, namun juga akan dikembangkan menjadi Labkesmas yang lebih komprehensif termasuk bidang ke-olahragaan yang menjadi salah satu aspek penting kesehatan di masyarakat. Saat ini FKM Unimus memiliki tiga program studi, yaitu S-1 Kesehatan Masyarakat, S-1 Ilmu Keolahragaan dan S-2 Kesehatan Masyarakat yang akan bergerak seiring sejalan dalam mengupayakan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Tim Dosen Unismuh Gelar PKM untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Tim Dosen Unismuh Gelar PKM untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) S-2 Sosiologi Pendidikan PPS Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar Pelatihan Keterampilan Pengintegrasian Nilai-Nilai Karakter melalui Profil Pelajar Pancasila pada Siswa Anak Berkebutuhan Khusus. Salah satu output dari pendanaan Hibah Risetmu Majelis Diktilitbang PPM ini dilaksanakan di SLBN 1 Jalan Daeng Tata Parangtambung Makassar, akhir Januari lalu.

Kegiatan ini juga diikuti oleh 30 anak berkebutuhan khusus serta didampingi guru komite pembelajaran, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan lainnya. Dr Fatimah Azis MPd sebagai Ketua Tim PKM menyebutkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan integratif nilai karakter melalui Profil Pelajar Pancasila dalam enam komponen yakni berakhlak mulia, bernalar kritis, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, dan kreatif. “Anak berkebutuhan khusus sangat rentan pada fenomena sosial saat ini. Mereka banyak yang terkena bully dan beberapa kasus asusila,” paparnya.

Sementara itu, Kepala SLBN 1 Makassar Andi Hamjan SPd MPd menambahkan bahwa peserta didik yang dibina dengan 5 Jenis kekhususan yaitu Anak Tunanetra, Anak Tunarungu, Anak Tunagrahita, Anak Tunadaksa dan Anak Autis perlu penanganan dan pendampingan yang intensif. “Sehingga, mereka dapat memahami nilai-nilai karakter yang baik, mereka bisa memilah dan memilih perilaku yang pantas mereka lakukan dalam bergaul dengan lingkungan sekitarnya serta tidak mudah terpengaruh dengan perilaku buruk yang ada dalam masyarakat,” ungkapnya.

Andi juga memaparkan bahwa kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat untuk bekal peserta didik dalam bersosialisasi baik dalam lingkup sekolah maupun masyarakat. “Ini sangat bermanfaat untuk bekal peserta didik dalam bersosialisasi dan berinteraksi baik dalam lingkup sekolah maupun dalam masyarakat,” tambahnya. Ia berharap ke depannya masih akan diadakan kegiatan yang serupa dengan tema yang berbeda dari dosen-dosen Unismuh Makassar.

Propami Hadir di UNMUHA Tanda Tangani Kerja Sama

Propami Hadir di UNMUHA Tanda Tangani Kerja Sama

Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) menandatangani MoU dengan Perkumpulan Profesi Pasar Modal Indonesia, Jumat (10/2). Selain dengan Propami, penandatanganan tersebut turut serta mengajak PT Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal. Kegiatan berlangsung di ruang rapat Rektorat Unmuha, Batoh, Lueng Bata, Banda Aceh. Selanjutnya, beberapa pihak hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Dr Aslam Nur MA, Rektor Unmuha; Dr Fadlullah MS, Wakil Rektor I; Dr Nuzulman MSi, Kepala Biro Umum, Dr Fabyolla Presilawati SE MM, Kepala KUI Kerja sama; Tarmizi Gadeng SE MSi MM, Dekan FE; Dr Rizanizarli MH, Dekan FH; Dr Rosnidarwati MA, Dekan FAI; Mimiasri SE MM, Kabag Humas; dan Wakil Dekan dan Kaprodi di lingkungan FE UNMUHA.

Kemudian, dari pihak PROPAMI, hadir Ketua Umum PROPAMI Pusat, NS. AJi Martono. SHI, RFC, CES, CSA, CRA, CRP, C.Me; Sekretaris, Jenderal Haryajid Ramelan, MM, RFP, CSA, CRP, CIB, CES, CDMP, CTA, CPIA; dan Bendahara Umum, Titis Sosro Triraharjo, MM, CRP, CIB, CSA, CSC, CES, RFC, CRMP, CPIA, C.Me, CPRM. Kemudian, Ketua DPW PROPAMI Aceh, Muslim Hasan Birga. SE. M.Si.Ak l, CA, RSA, ASEAN, CPA; Sekretaris Rizka Yuliana. SE. RSA; Bendahara, Willy Purnama Sari, SHI, RSA; dan Ketua Bidang Humas, Publikasi dan Promosi Muhammad, Napis. ST. RSA.

Dalam sambutannya, Rektor UNMUHA menyampaikan ucapan terima kasih kepada PROPAMI yang telah memilih UNMUHA untuk bekerja sama. Kemudian, kerja sama ini merupakan langkah yang strategis karena saat ini kurikulum MBKM di Perguruan Tinggi dituntut untuk berkolaborasi dengan semua pihak termasuk lembaga seperti PROPAMI ini. “Selanjutnya, saya berharap agar MoU ini dapat segera ditindaklanjuti setingkat fakultas dan program studi yang terkait seperti pada prodi-prodi di Fakultas Ekonomi agar bisa memberikan manfaat untuk kedua belah pihak,” ucapnya.

Unisa Bandung Bentuk Satgas: Regulasi Anti Kekerasan Seksual, Perlu Ditinjau Ulang

Unisa Bandung Bentuk Satgas: Regulasi Anti Kekerasan Seksual, Perlu Ditinjau Ulang

Regulasi yang mengatur tentang perkara aksi kekerasan seksual perlu ditinjau kembali. Karena, banyak fakta terjadinya kasus kekerasan seksual yang tidak dilaporkan ke pihak berwajib. Seandainya dilaporkan pun, penanganan yang dilakukan pihak berwajib cukup rumit dan berkaitan pula dengan nama baik korban aksi kekerasan.

Demikian kesimpulan seminar bertema “Pencegahan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi” yang diselenggarakan Universitas Aisyiyah Bandung (Unisa Bandung), di gedung Balai Santika, Bikasoga, Bandung, Selasa (7/2 2023). Dalam acara yang dibuka oleh Rektor Unisa Bandung, Tia Setiawati, S.Kp, M.Kep, Ns, Sp.kep, an itu, tampil sebagai pembicara yakni AKBP Pol. Taufik Rohman yang mewakili Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs. Suntana, M.Si serta Dr. Atalia Praratya, S.IP., M.I.Kom, dan Eddi Brokoli.

Suasana seminar berlangsung hangat, tatkala Atalia “Cinta” Ridwan Kamil menyelingi pemaparannya dengan mencuplikan slide-slide video kasus kekerasan seksual, serta simulasi bela diri praktis mengatasi tindakan kekerasan seksual. Moderator seminar, Rahmat bersama Atalia Praratya memandu simulasi bela diri praktis massal yang melibatkan hadirin. Selain itu, peserta seminar yang juga memenuhi balkon gedung berkesempatan menyaksikan paduan suara dari Tim Kesenian Unisa Bandung pimpinan Gabriele Stefhany Teesen.

Terkait dengan kesimpulan seminar, Taufik Rohman dan Atalia Praratya mengemukakan hal senada bahwa selama ini masyarakat luas cenderung berasumsi korban aksi kekerasan seksual adalah perempuan. Padahal berdasarkan fakta yang terjadi di tengah masyarakat, ternyata korban aksi kekerasan seksual juga dialami kaum laki-laki. Ironisnya, media massa umumnya telanjur memberitakan kasus semacam itu tatkala korbannya adalah perempuan.

Taufik Rohman mengatakan, di beberapa daerah di Jabar terungkap kasus-kasus aksi kekerasan seksual yang juga menimpa kaum laki-laki. Di sisi lain, bagi aparat kepolisian sebenarnya cukup rumit menangani perkasa aksi kekerasan seksual. Di beberapa kasus, pernah terjadi kepolisian menangani secara serius. Tim penyelidik dan penyidik bergerak sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP) yang ada. Tatkala sedang proses, tiba-tiba pelapor mencabut pengaduannya. Ada pula, pelapor yang ternyata tidak atau kurang mengerti tentang fakta-fakta aksi kekerasan seksual.

“Penyidik bertanya tentang peristiwanya, dari A hingga Z. Misalnya, dengan siapa korban datang ke hotel dan masuk ke kamar. Siapa yang membuka pakaian atas, rok bawah, dan siapa yang memulainya. Ketika diceritakan oleh korban, penyidik pun akhirnya menilai bahwa tidak terjadi aksi kekerasan seksual. Sebab, ada kasus seperti yang di Kab. Kuningan belum lama ini, ternyata korban sadar masuk ke kamar hotel, bahkan setelah peristiwanya, sempat makan di restoran bersama pelaku. Artinya, defenisi suka sama suka, masuk dalam perkara tersebut,” tuturnya, sambil menambahkan sebenarnya aparat kepolisian segan jika menangani kasus dugaan kekerasan seksual sehubungan faktor sensitifitas dan kerumitannya.

Dalam sambutannya, Tia Setiawati mengemukakan,  di UUD 1945 termaktub kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Konsekuensinya kita memiliki hak untuk kemerdekaan secara lahir maupun batin.  “Saat ini banyak penjajahan dalam berbagai bidang, baik itu itu ekonomi, sosial, dan lainnya. Salah satu bentuk “penjajahan” itu adalah kekerasan seksual di dunia pendidikan. Jenis penjajahan ini dapat merebut kemerdekaan warga di universitas, sehingga hal ini dapat menghambat potensi  individu terkait,” kata Tia Setiawati.

Berkaitan tema seminar, ungkap Tia Setiawati, Unisa Bandung telah membentuk tim Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) untuk membantu mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan (tendik)  jika mengalami kondisi tidak menyenangkan. Dikemukakannya, PPKS berfungsi untuk menerima pelayanan dan menerima pengaduan dari warga kampus. Kami berharap Unisa Bandung dapat menciptakan budaya akademik yang baik, kampus yang merdeka sesuai dengan value Unisa Bandung yaitu berakhlakul karimah, profesional, dan berintegritas tinggi,” ujar Tia Setiawati.

Dr. Riki Saputra Dilantik Sebagai Rektor UM Sumatera Barat Periode 2023-2027

Dr. Riki Saputra Dilantik Sebagai Rektor UM Sumatera Barat Periode 2023-2027

Riki Saputra kembali dilantik menjadi rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat periode 2023-2027, Selasa (7/2). “Terimakasih karena diamanahkan menjadi rektor UM Sumatera Barat untuk kedua kalinya. Ini amanah berat yang harus dipikul bersama-sama dan melibatkan dukungan stakeholder eksternal dan internal,” ucapnya. Riki Saputra menambahkan setidaknya ada lima garis besar target capaian di periode 2023 hingga 2027 nanti.

Pertama akselerasi akreditasi program studi dan perguruan tinggi.
“Sebagai lembaga pendidikan, bentuk pertanggung jawaban kita kepada masyarakat adalah akreditasi,” katanya. Dikatakannya, hari ini dari 28 prodi di UM Sumatera Barat, 90 persen diantaranya berpredikat B dan Baik Sakali, namun belum ada yang unggul. Ke depan diharapkan setidaknya 35 persen berstatus unggul.
Kedua, sebagai lembaga Perguruan Tinggi Swasta kita akan mengalami fluktuatif dalam hal finansial maupun jumlah mahasiswa.

“Target kita bisa menjaga dan memaksimalkannya dan harus ada unit usaha sebagai income generating dalam rangka merawat, mengokohkan dan menstabilkan jalannya universitas ke depan,” ujarnya. Ketiga, membumikan pendidikan 4.0. Dimana konektivitas pembelajaran dengan dunia digital wajib dilakukan.

Riki mengakui selama pandemi covid-19 ini memaksa lembaga pendidikan dalam konteks positif yang selama ini tabu dengan IT, lebih melek digital. Kalau tidak ada covid hampir seluruh PTS akan tidur panjang dan tidak melek digital. Keempat, salah satu ciri khas ada nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah. Nilai-nilai itu harus terintegrasi dengan cara perhatian masyarakat maupun penelitian.

Kelima, tidak kalah pentingnya bagaimana mengelola manajemen perubahan internal. Makanya seluruh elemen hingga pejabat struktural dari hatinya bekerja dengan ikhlas, berkomitmen dan berdedikasi menjadi super tim. “Di periode sebelumnya kami sudah menerapkan super tim. Sehingga mulai 2020 dan seterusnya kami dinobatkan berdasarkan tiga lembaga survei menjadi PTS terbaik di Sumbar, digabung PTN PTS UM Sumatera Barat nomor 4. Kita yakin kerja super tim tadi. Target kita bisa di nomor 3 lah,” ucapnya.

Kepemimpinannya di periode pertama, 65 persen banyak diinvestasikan pada infrastruktur dan penampilan atau estetika kampus dan 35 persen pengembangan SDM. Sedangkan di periode sekarang 65 persen akan dijadikan pengembangan SDM dan 35 persen untuk infrastuktur. Kemudian juga internasionalisasi program. “Ada mahasiswa asing dari Yaman yang kuliah disini dan ada juga mahasiswa Amerika yang kuliah daring. Kita harap potensi ini bisa bertambah,” tuturnya. Saat ini,kata Riki ada 5.300 jumlah mahasiswa UM Sumatera Barat. Harapannya bisa mencapai 8.000 minimal kedepannya.

Mahasiswa Berprestasi UMMI Dapatkan Reward dari Universitas

Mahasiswa Berprestasi UMMI Dapatkan Reward dari Universitas

Beragam prestasi dari tingkat provinsi, nasional, dan internasional berhasil diraih oleh mahasiswa-mahasiswi Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) selama semester gasal tahun akademik 2022/2023.

Kemahasiswaan UMMI selaku koordinator dari seluruh kegiatan-kegiatan mahasiswa, memberikan apresiasi dan reward kepada seluruh mahasiswa berprestasi, pemberian reward tersebut dilakukan, Jum’at (03/02/2023) di auditorium UMMI. Hadir dalam kesempatan tersebut wakil rektor III, wakil rektor I, dekan setiap fakultas, dan ketua program studi.

Dalam sambutannya, Dr. Andri Moewashi IH, S.Th.I., M.M. yang merupakan wakil rektor III UMMI merasa bangga sebab banyak sekali prestasi yang diraih mahasiswa pada semester gasal tahun akademik 2022/2023 ini.

Pada semester ganjil ini para mahasiswa memenangkan perlombaan dari berbagai kategori dan tingkatan, untuk tingkat Provinsi di raih 9 kategori, tingkat nasional 29 kategori dan juga tingkat Internasional 26 kategori, total Reward yang didapat mahasiswa sebesar 38.500.000,-.

“Terima kasih setinggi-tingginya kepada seluruh mahasiswa yang sudah berjuang dan berkompetisi sejak pertengahan 2022, kegiatan hari ini adalah bentuk apresiasi yang sudah kita rencanakan jauh-jauh hari,” ujarnya.

Dr. Andri juga memaparkan bahwa saat ini ia sudah mengusulkan kepada Rektor untuk memberikan tambahan reward berupa subsudi SPP bagi mahasiswa berprestasi, dengan itu mahasiswa akan lebih termotivasi untuk berprestasi. Terakhir, Dr. Andri berharap agar seluruh mahasiswa bisa terus mempertahankan prestasinya atau bahkan bisa meningkatkan prestasi tersebut.

Teater Mahasiswa PIAUD UM Bandung Berjalan Meriah

Teater Mahasiswa PIAUD UM Bandung Berjalan Meriah

Universitas Muhammadiyah Bandung mengadakan Kids’ Theater di Mini Theater Room UM Bandung, Sabtu (4/2). Penyelenggaraan kegiatan itu mengajak mahasiswa-mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Para mahasiswa PIAUD semester 5 ini menampilkan berbagai pertunjukan teater dengan beragama tema. Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian ujian akhir semester (UAS). Sebanyak 73 mahasiswa PIAUD mengikuti mata kuliah pembelajaran seni rupa untuk anak usia dini.

Dosen pengampu mata kuliah seni rupa untuk anak usia dini Lilis Lismarina SPd MPd mengatakan, kegiatan yang berlangsung meriah, menyenangkan, dan ceria ini merupakan project dalam bentuk teater untuk anak usia dini.Lilis menerangkan, dalam kegiatan ini, para mahasiswa menerapkan berbagai pembelajaran dari mata kuliah seni rupa untuk anak usia dini seperti face painting dan kostum karakter. ”Dalam kegiatan ini mereka mengembangkan kreativitas, kemudian membuat cerita yang menarik dan edukatif untuk anak-anak,” tutur Lilis.

Lilis juga mengatakan, para mahasiswa dalam penampilannya menerapkan berbagai teknik properti, misalnya teknik dua dimensi dan tiga dimensi. Oleh karena itu, Lilis berharap kegiatan ini menjadi pemantik inspirasi mahasiswa. ”Saya harap kegiatan ini bisa menginspirasi mereka dalam menerapkan berbagai kegiatan positif bagi anak usia dini khususnya dalam bidang seni rupa,” tutur Lilis.

Sementara itu, salah satu mahasiswa PIAUD Siti Nur Latifah mengaku sangat senang dengan kegiatan UAS seperti ini. Kegiatan ini kata Siti menjadi inspirasi bagi dirinya ataupun teman-temannya dalam pengembangan pengajaran PIAUD. ”Tentunya sangat seru dan menginspirasi bagi kita semua yang mana ini bisa kita terapkan lagi di satuan pendidikan anak usia dini kita masing-masing,” kata Siti.

Berbagai macam hewan ada dalam kisah yang Siti bawakan, seperti gajah, singa, jerapah, kura-kura, beruang, burung, monyet, dan sebagainya. Siti dan rekan menyiapkan UAS ini selama dua minggu. ”Persiapannya sendiri mulai dari kostum, cerita, dan sebagainya itu kurang lebih dua minggu,” tandas Siti.