Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menggelar webinar “Pemberdayaan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat” pada Senin (19/04) lalu. Webinar ini menjadi bagian dari serial “Muhammadiyah Studies”, sekaligus merupakan edisi pertama dari diseminasi penelitian hibah RisetMu skema Covid-19. Webinar ini mendatangkan Sri Jumiyanti dari UM Palu, Devi Ristian dari UM Lamongan, Fahruddin Mukhlis dari UM Malang, Saifullah Nasruddin dari UM Sidenreng Rappang, dan Umi Kholidah dari UM Pringsewu. Sebelum memasuki inti acara, Hilman Latief, Ketua Lazismu PP Muhammadiyah, memberi sambutan pada webinar tersebut.
Dalam sambutannya, Hilman menegaskan pentingnya data sebagai landasan dalam pergerakan. Selain itu, Hilman juga memberi pesan agar serial diskusi ini menjadi terobosan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. “Sebagai sebuah persyarikatan ke depan, kita perlu memperkuat knowledge based policy di Muhammadiyah,” ucapnya.
Kemudian, Adam Jerusalem sebagai moderator memperkenalkan satu per satu kelima peneliti. Pertama-tama, Sri Jumiyati mempresentasikan penelitiannya yang berjudul “Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat melalui Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) dan Rekomendasi Model Pemberdayaan dalam Mereduksi Dampak Pandemi Covid-19”. Selanjutnya, Saifullah Nasruddin menyampaikan hasil penelitian “Program Strategis Lazismu dalam Pengembangan UMKM dan Pengentasan Kemisinan di Kabupaten Sidenreng Rappang” bersama Akhwan Ali.
Fahrudin Mukhlis mempresentasikan penelitian berikutnya dengan judul “Solidaritas dan Volunterisme Warga Muhammadiyah di Malaysia Melawan Covid-19”. Setelah itu, Devi Ristian menyampaikan penelitian bersama Trijati Puspita dan Nurul Hikmatul yang berjudul “Pengaruh Pelatihan Produksi Masker Kesehatan 3A (Antiair, Antiaerosol, dan Antibakteri) terhadap Produktivitas Anggota ‘Aisyiyah”. Terakhir, Umi Kholidah mempresentasikan “Pengkaderan Muhammadiyah Menanggapi Dampak Covid-19 dalam Aspek Ekonomi (PCM Pringsewu)” bersama Ainur Rosidah.
Jumlah keseluruhan hasil penelitian adalah sebanyak 142 penelitian. Pewicara webinar, Lukman Hakim, menyampaikan informasi tersebut. “Di antara 142 penelitian, sebanyak 10 penelitian bekerja sama dengan Lazismu itu sendiri,” tambahnya.