Jum’at (7 Juni 2013) telah dilakukan penanda tanganan dokumen MOU (Memorandum of Understanding) antara Program Studi Fisika Melins (Metrologi, Elektronika dan Instrumentasi) Universitas Ahmad dahlan (UAD) dengan Balai Metrologi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Pemerintah Daerah Daerah Istimewa (DIY) Yogyakarta. Acara yang berlangsung di ruang sidang Kampus 1 tersebut di sambut oleh Rektor UAD Dr. Kasiyarno. M.Hum. Hadir pada kesempatan tersebut Soedaryono, S.E Kepala Balai Metrologi Yogyakarta.
Menurut Soedaryono Indonesia membutuhkan sekitar 6.000.000 Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang Metrologi, terakhir Indonesia punya SDM 600 menyusut dari 800. Kurangnya SDM di lapanagan mengakibatkan kurang stabil. Dengan adanya penambahkan konsentrasi bidang Fisika untuk program S1 dalam bidang Metrologi di UAD, di harapkan dapat memberi tenaga untuk SDM Metrologi.
Sebagaimana dijelaskan Bagus Haryadi, S.Si., M.T. (Ketua Prodi Fisika Melins) bahwa seiring dengan perkembangan jaman dan ketatnya persaingan global dalam industri berbasis ilmu Fisika Terapan, maka Prodi Fisika UAD melakukan rebranding atau penciptaan identitas untuk pengembangannya dengan menambahkan konsentrasi bidang Fisika untuk program S1 dalam bidang Metrologi selain bidang Elektronika dan Instrumentasi yang berbasis ilmu Fisika. Strategi ini didukung dengan keberadaan Lab Kalibrasi dan Uji (LKU) yang sudah dimiliki Prodi tersebut dan berdiri sejak 2011.
Lebih lanjut Dosen Fisika tersebut menjelaskan bahwa, Pada tahun 2013 LKU berhasil mendapatkan hibah laboratorium dari DIKTI dan sekarang dalam proses akreditasi KAN (Komite Akreditasi Nasional). Pencapaian yang diperoleh ini akan semakin memperkokoh landasan untuk pengembangan bidang metrologi oleh lembaga akademik UAD dan direncanakan akan dapat dikembangakan untuk dapat membantu memenuhi kebutuhan industri nasional. Selain itu lulusan Prodi Fisika Melins UAD sejak awal sudah dibekali dengan ilmu dan ketrampilan bidang Metroogi yang diharapkan akan siap bersaing mengisi kebutuhan pasar kerja bidang tersebut baik di dunia industri, pemerintah atau swasta baik menjadi praktisi atau tenaga profesional.
“Dengan adanya kerjasama tersebut diharapkan dapat meningkatkan perkembangan di berbagai aspek berkaitan dengan bidang metrologi di masing-masing pihak.” Terang Pak Bagus Haryadi
MOU ini dibuat untuk melakukan kerjasama dalam peningkatan jumlah SDM yang memiliki kompetensi dalam bidang metrologi agar dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja metrologi yang sangat luas. Selain itu kerjasama ini juga meliputi kerjasama dalam penggunaan laboratorium dan SDM antar kedua lembaga untuk peningkatan kualitas akademik dan pelayanan metrologi kepada masyarakat.
“Bidang metrologi memegang peran yang sangat penting dalam aspek standarisasi berbagai alat ukur seperti timbangan berat, volume bahan cairan, suhu ruangan dan masih banyak lagi. Adanya standarisasi ini penting untuk memastikan akurasi dari obyek yang diukurnya yang akan dapat memberikan jaminan ketepatan pengukuran serta pengendalian mutu” terang Pak Bagus Haryadi.(Doc/Sbwh)
*) sumber www.uad.ac.id