Prof. Djoko Sigit Sayogo, M.Acc., Ph.D. resmi dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bidang manajemen bertempat di Teater Dome UMM, Kamis (29/12/2022). Dalam orasinya Prof Djoko menyebutkan dalam menciptakan sebuah pasa yang sempurna, diperlukan keseimbangan informasi antara penjual dan pembeli. Hal ini dapat dilakukan jika seorang penjual menyampaikan semua aspek informasi secara murni pada pembeli. Jika hal tersebut sudah dilakukan, maka akan tercipta kesepakatan harga yang murni dari kualitas barang. “Saat ini pasar tidak memiliki keseimbangan informasi antara penjual dan pembeli. Hal tersebut akan berujung pada inefisiensi harga produk,” paparnya.
Salah satu contoh ketidakseimbangan tersebut adalah produk-produk yang ada di supermarket. Para pembeli hanya disajikan informasi terbatas seperti kemasan, harga, serta label sertifikasi tertentu. Sementara itu produsen memiliki lebih banyak informasi di banding yang tertera pada kemasan produk. “Mayoritas konsumen mengetahui harga produk, tetapi mereka kurang mengetahui informasi mengenai kualitas produk yang mereka beli. Dalam penelitian yang saya kerjakan saya berusaha mengurangi ketidakseimbangan informasi melalui pengungkapan informasi-informasi terpercaya sesuai dengan nilai dan kebutuhan dari pengguna,” kata Wakil Direktur II Bidang Hilirisasi dan Komersialisasi Hasil Penelitian serta Pengabdian tersebut.
Untuk mengurangi ketidakseimbangan itu, Sigit mengungkapkan bahwa perlu adanya pengembangan smart technology yang memungkinkan integrasi informasi dan data digital dari berbagai sumber dan format. Dengan perkembangan teknologi ini konsumen memiliki kesempatan untuk menganalisis serta menelusuri data dengan lebih cermat dan menghasilkan keputusan yang lebih cerdas.
“Untuk menghindari informasi yang berlebih perlu adanya penjelasan yang mengandung nilai-nilai dan kebutuhan konsumen. Hal ini biasa disebut dengan smart disclosure. Penggabungan antara smart technology dan smart disclosure ini akan meningkatkan nilai sosial suatu informasi tanpa mengurangi nilai ekonomisnya. Di beberapa kasus membagikan informasi lebih akurat kepada pelanggan justru tidak hanya meningkatkan nilai sosial tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi dalam waktu yang bersamaan,” ungkap guru besar tersebut dilansir dari website UMM.