ITBM Bali Jadi PTM Pertama di Bali

ITBM Bali (26/10)- Muhahmmadiyah kembali melebarkan syiar dakwah melalui pendidikan. Hal ini ditandai dengan berdirinya Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Muhammadiyah Bali dengan nomor Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 449/E/O/2021.

Berdirinya perguruan tinggi pertama di Bali ini bertujuan untuk melahirkan generasi Muhammadiyah sebagai kader yang cerdas, militan, dan energik. Edi Susilo selaku Ketua PDM Jembrana memaparkan terbentuknya kampus pertama di Bali ini dapat menjadi pendukung bagi Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Bali untuk membentuk generasi Muhammadiyah yang lebih mapan. Drs. Muhammad Bahirman selaku BPH ITBM Bali menyebutkan daerah Jembrana menjadi pilihan daerah didirikannya ITB Muh Bali karena daerah tersebut menjadi daerah tertua di Bali dan memiliki potensi mahasiswa yang besar. “Jembrana juga dekat dengan Jawa Timur sehingga proses pendampingan PWM Jatim dapat dilakukan dengan mudah,” paparnya melalui akun youtube Mutiara Channel.

Sementara Muhammad Sayuti selaku Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah memaparkan proses pendirian ITB Muh Bali memakan waktu yang cukup lama. “Sekitar lima tahun lalu, saya turut langsung ke Bali untuk memberikan motivasi dan mendorong agar PWM Bali dapat memiliki perguruan tinggi,” paparnya. Setelah melalui pendampingan dari Majelis Diktilitbang PPM serta adanya dukungan dari PWM, dan PTM di Jawa Timur ikhtiar pendirian ITBM Bali dapat diwujudkan. “Muhammadiyah mendirikan kampus semua berproses dari bawah secara legal dan formal serta tidak melalui jalur belakang dalam mendirikan kampus, ini murni ikhtiar dari Persyarikatan agar cita-cita dalam mendirikan perguruan tinggi di Bali dapat terwujud,” pungkasnya. Sayuti berharap agar kampus ITBM Bali yang telah berdiri dapat dikelola dengan baik oleh persyarikatan di Bali. [] ITBM Bali/ Diktilitbang

ITBM Bali Jadi PTM Pertama di Bali

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *