Pimpinan dan para jajaran staf Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Muhammadiyah menghela napas beberapa saat menjelang pengumuman auditor dari Tuv Rheinland— sebuah lembaga yang memiliki kewenangan menerbitkan sertifikasi International Organization for Standardization (ISO) 9001:2015, di Aula Lantai 2 Gedung Muhammadiyah, Rabu (14/2/19).
Hasil audit kemudian menyatakan bahwa Kantor Majelis Diktilitbang telah memenuhi persyaratan SNI ISO 9001:2015, tentang pemeliharaan sistem manajemen mutu. Meski begitu, penerbitan sertifikat tersebut meninggalkan beberapa catatan minor, yang artinya akan dievaluasi kembali setelah beberapa saran dari auditor tersebut terpenuhi secara optimal. Pengumuman tersebut disambut seketika riuh rendah tepuk tangan seisi ruangan.
Sekretaris Jenderal Diktilitbang Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, Ph.D mengatakan bahwa proses audit kantor tak ubahnya muhasabah diri. Dia menganalogikan audit ibarat cermin yang direfleksikan kepada diri sendiri, muhasabah sangat penting agar dapat objektif melihat sekaligus menilai celah-celah kekurangan dari diri pribadi.
“Kita sebagai majelis yang menaungi ratusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) selalu memberikan masukan, kritik, sekaligus saran untuk terus meningkatkan kualitas PTMA, tapi hari ini giliran cermin tersebut yang diarahkan kepada kita, semoga ke depan kita lebih baik lagi terutama dari segi administrasi dan kualitas pelayanan,” ujarnya dengan senyum yang mengembang.
Sayuti melanjutkan bahwa sebagai majelis pertama di Muhammadiyah yang berhasil mendapatkan Sertifikasi ISO, dia berharap spirit tersebut menular di lingkungan Muhammadiyah dan khususnya PTMA, karena sebagai organisasi kemasyarakatan yang sudah berusia lebih dari satu abad, peningkatan kualitas mutlak dilakukan.
Kepala Kantor Diktilitbang Muhammadiyah, Sunaryo MD menilai terbitnya sertifikat ini bukan sebagai ajang untuk menepuk dada, melainkan sebuah wujud apresiasi untuk terus meningkatkan pelayanan secara prima.
“Meskipun ukuran kantor majelis relatif kecil dengan tanggung jawab yang tidak main-main, melayani 171 PTMA, spirit peningkatan yang terukur dan terstandar mesti diberlakukan dan hari ini Alhamdulillah apa yang dikerjakan lumayan berhasil, semoga terus konsisten dan semakin berkualitas,” Tukasnya.
Skema audit sertifikasi dilakukan dua kali selama dua hari, yakni pada 12-13 Februari 2019. Hari pertama kantor majelis diaudit oleh satu auditor dengan audit plan mencakup Management Process, quality management process, sarana-prasarana, dan ketenagaan. Hari kedua, audit dilaksanakan oleh dua auditor dengan unit audit keuangan, proses persuratan, proses penerbitan SK-statuta, dan proses layanan kantor. Semua proses pelaksanaan audit dilakukan dengan metode interviu. (Wira Prakasa Nurdia)