Sejumlah program terobosan Universitas ‘Aisyiyah Bandung (Unisa Bandung) sebagai Perguruan Tinggi yang baru dua tahun beralih bentuk dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) menjadi Universitas tampaknya tidak perlu diragukan lagi. Hal ini dibuktikan dengan tingginya serapan lulusan serta kelulusan Ujikom Unisa Bandung yang selalu masuk ke dalam 10 besar peringkat kelulusan Ujikom tertinggi di Jawa Barat. Demikian dikemukakan Humas Unisa Bandung, Resi Roswulan, M.I.Kom, Rabu (15/02/2023).
“Karena prestasi itulah, tak heran jika banyak perguruan tinggi swasta yang mengunjungi Unisa Bandung untuk studi banding dan menjadikan Tata Kelola Unisa Bandung sebagai sebagai rujukan,” ujar Resi. Diungkapkannya, baru baru ini, Unisa Bandung menerima kunjungan studi banding dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) RS Dustira. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Wakil Rektor I Unisa Bandung, Dr. Sitty Syabariah S.Kp., MS.Biomed, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes), Popy Sity ‘Aisyah, beserta jajarannya serta Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Aef Herosandiana, M.Kom, di Ruang Rapat Kampus 1 Unisa Bandung.
Dalam sambutannya, Ketua STIKes RS Dustira, Eddy Suharyanto mengatakan tujuan Studi Banding STIKes RS Dustira ke Universitas ‘Aisyiyah Bandung berkaitan dengan rencana akan dibukanya program studi baru, yaitu Program Studi Sarjana Keperawatan di STIKes RS Dustira. Pada kesempatan ini, Wakil Rektor I Unisa Bandung, Dr. Sitty Syabariah S.Kp.,MS.Biomed memaparkan mengenai struktur organisasi dan tata kelola yang berada di UNISA Bandung. Selain tata kelola, pada kesempatan itu, Dekan FIKes Unisa Bandung, Popy Siti ‘Aisyah juga menjelaskan mengenai penyelenggaraan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) kurikulum program studi Sarjana Keperawatan di FIKes UNISA Bandung.