Salah satu program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Bojonegoro adalah Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). KKN ini sendiri dilaksanakan di Desa Jatiblimbing, Dander, Bojonegoro selama tiga puluh hari (30 Oktober-30 November 2018). Program tersebut melibatkan unsur masyarakat seperti Puskesmas Dander dan kader dari Desa Jatiblimbing. Ada sekitar 20 Rukun Tetangga (RT) dan 1500-an kepala keluarga dan diselenggarakan menjelang akhir penarikan KKN, yaitu 24 November.

Pendekatan yang dilakukan mahasiswa adalah pendekatan keluarga melalui kegiatan kunjungan rumah secara menyeluruh. Dengan kunjungan rumah dapat diperoleh data profil kesehatan keluarga yang digunakan untuk mengenali secara lebih menyeluruh masalah-masalah kesehatan di keluarga. Selain itu, kegiatan promotif dan preventif terhadap keluarga juga dapat terlaksana dengan kunjungan rumah.

PIS-PK sendiri menetapkan 12 indikator utama sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga. indikator keluarga sehat tersebut, yaitu: (1) keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB); (2) Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan; (3) Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap; (4) Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif; (5) Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan; (6) Penderita tuberculosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar; (7) Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur; (8) Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak diterlantarkan; (9) Anggota keluarga tidak ada yang merokok; (10) Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN); (11) Keluarga mempunyai akses sarana air bersih, dan; (12) Keluarga menggunakan jamban sehat. (Wira Prakasa Nurdia)

KKN STIKes Muhammadiyah Bojonegoro Selengarakan Program Sehat dan Pendekatan Keluarga

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *