Lima Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) diantaranya UM Malang, UM Lamongan, UM Banjarmasin, UM Bandung, dan Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon bekerja sama meneliti bahan baku obat alternatif dari ekstraksi eceng gondok dan kulit jeruk. Penelitian yang diinisiasi oleh apt. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes selaku dosen UMM ini berhasil lolos tahap pendanaan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Muhammadiyah Aisyiyah (APTFMA).
“Jika penelitian eceng gondok dan kulit jeruk ini mendapat hasil yang bagus, kedua bahan tersebut tentu dapat membuat harga-harga obat menjadi lebih murah. Hal ini dikarenakan harga kedua bahan baku obat tersebut relatif tidak mahal ketimbang bahan impor dari luar negeri,” kata dosen kelahiran Batu tersebut.
Lebih lanjut, Ina juga menuturkan eceng gondok dan kulit jeruk dipilih karena mengandung serat selulosa dan tinggi akan kandungan antioksidan. Keduanya juga dapat memiliki pertumbuhan yang cepat dan cukup mudah didapatkan. Kelebihan ini dinilai dapat mempermudah proses pembuatan obat baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. “Eceng gondok diketahui memiliki kandungan selulosa yang tinggi yaitu 60% selulosa, 8% hemiselulosa, dan 17% lignin. Sedangkan kulit jeruk mengandung selulosa sebesar 5,36%. Dengan adanya persentase selulosa yang cukup besar, menjadikan kedua bahan alam ini dapat digunakan untuk bahan baku sediaan farmasi,” katanya.
Dijelaskan oleh Ina, sampai saat ini penelitian yang dilakukan telah mencapai tahap ekstraksi kulit jeruk dan eceng gondok. “Saya tentu berharap penelitian yang kami upayakan ini mampu menghasilkan hasil posotif. Sehingga industri farmasi Indonesia dapat memiliki alternatif lain dalam bahan baku obat. Pun membuat masyarakat bisa mendapatkan obat dengan harga yang relatif lebih terjangkau,” pungkasnya dilansir dari website UMM. []UMM/Diktilitbang