Lembaga Riset dan Inovasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (LRI UMS) mengirimkan empat hasil riset dari tim peneliti UMS untuk mengikuti kegiatan pameran MITE 2022 pada rangkaian kegiatan Muktamar lalu. Hasil riset yang dikoordinir oleh Prof., Dr., Muhtadi, M.Si., merupakan Suplemen Herbal hasil pengembangan obat dari bahan alam yang digunakan sebagai pendukung pengobatan pasien Covid-19.
Produk inovasi ini disinergikan dengan penggunaan obat medis standar Kemenkes atau WHO. Muhtadi menjelaskan awal mula dilakukannya penelitian untuk obat ajuvan tersebut berawal dari banyaknya kasus penderita Covid-19 dan meningkatnya jumlah penderita Covid yang meninggal dunia. Tim riset dari fakultas Farmasi UMS melakukan kajian formulasi obat herbal dan riset terhadap relawan dalam jumlah terbatas untuk membantu masyarakat dan pemerintah dalam menangani permasalahan pandemik Covid-19 tersebut. “Karena kondisi yang darurat, maka formulasi obat herbal sebagai suplemen pendukung pengobatan Covid-19 telah dimanfaatkan untuk membantu banyak pasien Covid-19 dan alhamdulillah dapat disembuhkan dengan waktu lebih cepat,” ujar Prof Muhtadi, Selasa (29/11).
Muhtadi juga menjelaskan bahwa untuk mencegah dan mengobati Covid-19 dapat dilakukan dengan pemanfaatan obat herbal yang berkhasiat untuk meningkatkan imunitas tubuh (imunomodulator) dan anti virus. Selain itu, dia juga menerangkan bahwa bahan-bahan herbal sebenarnya sangat mudah diperoleh di sekitar kita.
Ajang pameran riset dan teknologi yang diselenggarakan bersamaan dengan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke 48 dijadikan sebagai sarana untuk sosialisasikan hasil riset mereka. “Di pameran muktamar MITE ini dapat dimanfaatkan sebagai arena sosialisasi dan promosi bahwa kita memiliki produk inovasi formulasi suplemen herbal untuk pengobatan Covid-19, harapannya tidak hanya dimanfaatkan dan dinikmati oleh masyarakat di wilayah Surakarta saja tapi bahkan lebih luas lagi dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di Indonesia,” tutur Muhtadi lebih lanjut.
Dia juga menyampaikan seharusnya riset dan inovasi tidak hanya bermanfaat secara kualitatif kepada keilmuan teoritis, tetapi juga dapat diimplementasikan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.