Jumlah pelaku usaha mikro kecil menengah ( UMKM) yang terdampak Covid-19 di kota Sidoarjo semakin meningkat. Salah satunya penjualan jamu keliling yang selama ini di jalankan oleh Dwi Ratna Sulistiowati. Sebelumnya Dwi berjualan via Whatsapp, mengantar dari rumah ke rumah, hingga menitipkan di kantin kampus maupun rumah sakit.
Melihat kondisi ini, tim Pengabdian Masyarakat terdampak covid-19 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Abdimas Umsida) melakukan pendampingan pada UMKM Jamu ini. Tim yang beranggotakan Bayu Hari Prasojo , Nihlatul Qudus, Rizky Eka Febriansyah, Sabnatia Fanani, Rizkiyah, Fitri, serta Tiara Ramadhani.
Tim Abdimas tersebut melakukan pelatihan dan pendampingan digital marketing khususnya untuk penjualan jamu ibu Dwi. Pada Abdimas kali ini berhasil melahirkan brand baru untuk jualan jamu bu Dwi dengan sebutan “Mbok-Mbok Jamu”. Ada beberapa strategi pemasaran digital yang disampaikan dalam pelatihan dan di terapkan oleh Mbok Mbok Jamu. Pertama Search Engine Optimization (SEO) yaitu pelatihan dan pendampingan untuk mengoptimalkan web business site. Kedua, Content Marketing yaitu pembuatan brosur online sederhana. Ketiga, Affiliate Marketing yaitu pembuatan channel youtobe dan cara mengolah vidionya. Keempat, Social Media Marketing dengan cara pengoptimalan pemasaran melalui instagram, “Setelah ke empat langkah berjalan proses selanjutnya Pengoptimalan Reseller serta pembuatan link dan QR code pada kemasan dengan tujuan meningkatkan keeratan dengan customer,” ujar Bayu Hari Prasojo selaku ketua Tim pada 17/01.
Pelatihan tersebut di lakukan melalui offline maupun online yaitu via Zoom. Kini usaha Jamu yang diajalan ibu Dwi sudah melakukan pemasaran melalui instagram mbokmbok.id serta penjualan melalui website https://pusat-jamu-beras-kencur-sidoarjo.business.site. “Tak dapat di pungkiri penjualan yang menerapkan digital marketing berdampak pada peningkatan pendapatan hingga 30%,” ujar Dwi selaku owner Mbok Mbok jamu. “Saya berharap dengan pelatihan yang diberikan tim abdimas Umsida terkait digital marketing brand mbok mbok jamu dapat dikenal msyarakat, bisa bertahan dan berkelanjutan di masa pendemi,” tambahnya.
Adanya pelatihan seperti ini menambah ilmu baru bagi pelaku UMKM, “Kami berharap penjualan melalui digital marketing dapat diterapkan dan semakin di kembangkan karena dapat mengefisiensi waktu dan tenaga para penjual,” ungkap Bayu Hari Prasojo.
Sumber : Humas Umsida