DEPOK – Negara-negara di Eropa kerap menjadi destinasi favorit para pelajar asing. Salah satunya adalah Prancis. Apa saja sebenarnya yang harus disiapkan para pelajar yang memilih negara romantis itu sebagai tujuan untuk melanjutkan pendidikan?
Salah seorang pengajar Institut Francais Indonesia (IFI) Nurul menyebut, ada beberapa persyaratan administrasi yang harus dilengkapi para pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan ke Prancis. Pertama, membuat paper.
“Buatlah paper sesuai dengan jurusan yang dipilih sebaik-baiknya. Karena paper itu yang akan menentukan kelulusan Anda ke tahapan seleksi berikutnya,” ujar Nurul kepada Okezone ketika ditemui di Universitas Indonesia (UI) Career & Scholarship Expo XVI 2013, Depok, Kamis 12 September 2013.
Selain itu, para pelajar harus memilih bahasa pengantar dalam perkuliahan kelak. Baik Bahasa Inggris maupun Prancis. Mereka, lanjutnya, harus memenuhi standar ketentuan yang ditetapkan oleh negara tersebut.
“Pilih mau studi pakai bahasa apa. Kalau Bahasa Inggris, dalam DELF (sejenis TOEFL atau IELTS untuk Bahasa Inggris) harus minimal B1. Sementara jika memilih Bahasa Prancis harus B2. Dan nilai TOEFL yang ditetapkan sebesar 550,” jelasnya.
Nurul mengungkap, rerata biaya hidup yang harus ditanggung para mahasiswa selama di Prancis adalah sebesar 200-300 euro per tahun. Namun, jika memilih kampus yang berlokasi di pusat kota, seperti Paris, biayanya tentu lebih mahal.
“Untuk biaya kuliah, rat-rata biaya kuliah di sana sebesar Rp5 juta per semester. Tidak perlu khawatir karena 26 September nanti beasiswa Eiffel akan dibuka,” paparnya.
Menurut Nurul, beradaptasi di Perancis bukanlah hal yang sulit. Walaupun dia merasa kesulitan menerima makanan ala Prancis yang sangat bertentangan dengan makanan dengan rasa manis seperti masakan Jawa.
“Masalah saya hanya di makanan. Buat saya yang mulut Jawa, makanan kurang manis tidak bisa. Tapi kalau lidahnya bule ya tidak masalah. Keamanan di sana terjamin, bahkan untuk mereka yang pakai jilbab. Apalagi transportasi di sana jelas. Asalkan ada peta akan mudah menemukan tempat yang dituju,” urai Nurul. (ade)
Sumber : Margaret Puspitarini – Okezone