Universitas Muhammadiyah (UM) Metro mengadakan “Hunting History Metro Area” pada Ahad (23/5) lalu. Hunting History Metro Area bertujuan untuk melakukan penelusuran jejak sejarah di Kota Metro. Program Studi Sejarah UM Metro dan para penggiat sejarah turut membersamai kegiatan tersebut. Duta Kampus UM Metro, Aulia Mutiara Putri, menghadiri penelusuran jejak sejarah ini. Bahkan, Aulia menjelaskan sedikit mengenai sejarah kolonisasi di Kota Metro.
Urutan-urutan perjalanan menyusuri jejak sejarah tersebut di antaranya Samber Park, Gedung Dinas PU Kota Metro, Taman Merdeka Kota Metro. Perjalanan tersebut berlanjut ke Kantor Kelurahan yang pernah menjadi rumah Asisten Wedana Metro dan kediaman Alm. Bapak Joyoharjo. Terakhir, jejak sejarah berhenti di bekas pabrik penggilingan padi bedeng 21. Dalam pelaksanaanya, peserta tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan mencuci tangan.
Dosen Pendidikan Sejarah UM Metro, Umi Hartati, menjelaskan bahwa acara tersebut bermanfaat untk menambah kemampuan literasi sejarah. Menurutnya, penelusuran jejak sejarah ini menyebabkan peserta dapat memahami sejarah secara nyata. Hal ini disetujui oleh Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Prodi Sejarah, Utara Setia Nugraha. Selanjutnya, Utara berkata bahwa kegiatan ini merupakan angin segar sebab melibatkan masyarakat di luar mahasiswa dan kampus.
Dalam wawancaranya berdasarkan situs resmi UM Metro, Utara menyebutkan manfaat dari penelusuran jejak sejarah ini. “Kegiatan Hunting History dapat menjadi referensi dan bahan kajian bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar mengenai sejarah lokal Kota Metro. Harapannya, kegiatan ini dapat terus berkelanjutan,” katanya. Penggiat sejarah Samber Park Kota Metro, Marisa Meliana, berbagi informasi mengenai sejarah Taman Samber. Tidak hanya itu, komunitas-komunitas penggiat sejarah juga ikut serta. Komunitas-komunitas tersebut di antaranya Metro Heritage, Beranda Desa, Pensil Bersejarah, Timurjo Heritage, dan Arsenik.