Universitas Muh Ponorogo mendapatkan kepercayaan untuk melakukan riset yang berkolaborasi dengan Coventry University, Hanoi University of Science and Technology, dan Universitas Malaysia Sarawak. Riset tersebut berjudul ‘A Community-Centred Educational Model for developing Social Resilience (ACES): Playfulness towards an inclusive, safe and resilient society’.

Proyek ACES bertujuan untuk menyelidiki pendidikan transformatif menuju pengembangan ketahanan sosial pada kaum muda dalam pendidikan dasar dan menengah melalui lensa dan praktik pembelajaran yang menyenangkan. Hal ini untuk menjawab OECD (2018) dimana masa depan pendidikan dan keterampilan di tahun 2030 harus sesuai dengan kebutuhan kaum muda. Sehingga nantinya para generasi muda dapat menjadi seseorang yang kreatif, bertanggung jawab, sadar terhadap ekonomi inovatif yang lebih produktif, ulet, dan mampu dengan mudah beradaptasi.

Penelitian ini merupakan model pedagogis yang beragam dan inovatif yang menggabungkan pendekatan pengalaman pedagogis dan partisipatif, ACES mendukung proses pembelajaran, penelitian dan evaluasi. Tim penelitian secara khusus mempelajari dampak model pedagogis pada Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan dibidang kemiskinan, kesejahteraan dan kesehatan, kualitas pendidikan dan kesetaraan gender di Indonesia, Malaysia, dan Vietnam.

Sementara dalam proyek tersebut, Tim Indonesia yang dipercayakan pada Universitas Muhammadiyah Ponorogo terdiri dari Muhibbudin Fadhli sebagai Co-Investigator, kemudian Grup Researcher yakni Rizal Arifin, Rochmat Aldy Purnomo, Bambang Harmanto, Happy Susanto, dan Sutrisno.

Sedangkan pendanaan proyek ACES berasal dari Economic and Social Research Council (UKRI-GCRF) sebesar 160 Ribu Poundsterling atau Rp3 Milyar, dengan jangka waktu riset 3 tahun, mulai 2020-2023.

Riset Aces kolaborasi UMPO bersama 3 Universitas dari Inggris, Malaysia dan Vietnam

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *