Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) buat kegiatan untuk perbaiki tradisi riset dosen pada Sabtu (13/8) dan Ahad (14/8). Camp tersebut adalah “Camp Riset Dosen Pascasarjana” dengan tagline “Satu Dosen Satu Proposal”. Kegiatan tersebut terselenggara Vila Argo Mulia Prigen Pasuruan Jawa Timur. Kira-kira sebanyak 20 dosen dari tiga prodi mengikuti kegiatan tersebut, yakni S-2 Pendidikan Islam; S-2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI); dan S-2 Hukum Ekonomi Syariah (HES).
Kegiatan tersebut dimulai dengan pembukaan. Sekretaris Direktur Program Pascasarjana UM Surabaya, Dr Sholikul Huda MPhil memberikan sambutan. Kemudian, ia mengatakan, program ini berlatar belakang kesadaran dan kondisi objektif mengenai lemahnya tradisi riset di kalangan dosen Pascasarjana. “Harapannya, kegiatan ini bisa membangun kesadaran dan tradisi riset tersebut agar jadi semakin baik,” ujarnya.
Oleh karena itu, target dari kegiatan ini adalah berbasis output yaitu “Satu Dosen Satu Proposal”. Maksudnya dalam kegiatan ini semua dosen peserta wajib menghasilkan satu rancangan proposal hibah di akhir kegiatan. Jadi peserta ada 17 dosen maka akan ada 17 proposal Riset. “Dari 17 proposal tersebut akan kita bagikan untuk daftarkan pada program pendanaan riset Hibah Riset Kemenag RI dan Hibah Riset Muhammadiyah Tahun 2022. Semoga terwujud, amin,” ujarnya.
Kemudian, kegiatan berlanjut dengan materi terkait motivasi “Harapan Ikhtiar Tawakal Sukses Riset”. Materi tersebut merupakan materi Dr Sulthon Amin MM, Ketua BPH UM Surabaya dan Pengusaha Muslim Nasional. Dalam pemaparannya, Dr Sulthon menyampaikan untuk sukses mendapatkan pendanaan riset dari lembaga donor. Artinya, diperlukan semangat fastabiqul khoirot dan aksi nyata dengan berani mencoba terus-menerus.
[]UMSurabaya/Diktilitba