Rabu (28/12), Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) mengadakan Stadium General untuk penerima hibah RisetMu Batch VI. Pertemuan daring tersebut dihadiri oleh 630 peneliti dari total 793 penerima hibah Risetmu 2022. Penyelenggaraan kegiatan ini dimaksudkan untuk membekali peneliti untuk melaksanakan penelitian pada skema masing-masing. Dalam pertemuan ini, peserta dibagi ke dalam tiga Breakout Room yang terdiri dari skema penelitian, pengabdian masyarakat, dan publikasi manuskrip ilmiah.
Ahmad Muttaqin, Direktur RisetMu VI, menyampaikan selamat kepada penerima (grantees) Hibah RisetMu dari total 1793 pengirim proposal pada Hibah RisetMu. Berdasarkan hasil evaluasi dari Majelis Diktilitbang, kegiatan Hibah RisetMu telah memberikan dampak yang sangat positif. Terutama, pada aspek meningkatkan jumlah penerima riset pada masing-masing skema di PTMA yang hal itu menjadi sangat penting tidak hanya untuk kepentingan akreditasi institusi maupun prodi, namun secara individual untuk meningkatkan jabfung karir dosen. “Oleh karena itu, kita dorong pada luaran riset ini tidak hanya pada bentuk laporan, tapi publikasi di jurnal-jurnal berkualitas (minimal Sinta 3)”, ungkap Direktur RisetMu VI ini.
Pada skema Penelitian, Amika Wardana menyebutkan beberapa hal yang perlu digarisbawahi oleh para peneliti. Beberapa hal yang disampaikan adalah fokus dan target pada masing-masing skema, mutu penelitian (data, prosedur, metode, dan instrumen yang valid), kebaruan dan kontribusi ilmiah yang jelas, produk penelitian dan hak kekayaan intelektual, dan publikasi ilmiah hasil penelitian.
Ahmad Romadhoni, dalam presentasinya di skema Pengabdian Masyarakat, menyebutkan harapan kepada tim Pengabdian Masyarakat (PkM) untuk mampu turun ke tengah-tengah masyarakat guna mengidentifikasikan berbagai permasalahan yang ada. Ahmad juga menyampaikan, tim PKM diharapkan dapat bekerja sama dengan pimpinan persyarikatan atau ortom tingkat ranting, cabang maupun wilayah. “Hal ini juga bertujuan untuk menjadi lesson learned bagi pelaksanaan Catur Dharma di PTMA,” ucap Ahmad Romadhoni. Sementara untuk skema Publikasi Manuskrip Ilmiah, M Kunta Biddinika menyebutkan Hibah Publikasi diharapkan fokus pada luarannya. Diharapkan, publikasi-publikasi dosen-dosen PTMA tidak hanya berkutat di jurnal-jurnal Indonesia, namun dapat masuk ke jurnal-jurnal publisher besar bereputasi.