Bertempat di Pascasarjana STAI Al Furqan, Makassar, tim penjaminan mutu STKIP Muhammadiyah Barru yang dipimpin langsung Kepala Pusat Penjaminan Mutu, Wahyudi Rauf, M.Pd., menyelesaikan kegiatan pendampingan penyusunan borang, Minggu, (022/01/2023). Aktivitas tersebut merupakan bagian dalam Peningkatan Mutu Program Studi. STKIP Muhammadiyah Barru bersama empat perguruan tinggi yaitu STIA Abdul Haris, STAI Yapnas Jeneponto, STAI DDI Maros, dan STAI Al Furqan menjalankan aktivitas bersama dalam rangka pemenuhan instrumen akreditasi.
Kegiatan tersebut terselenggara dengan dukungan LLDikti Wilayah IX dengan memberikan dukungan berupa fasilitator. Prof. Dr. H. Nasir Hamzah, dan Ramli, M.Si, sebagai fasilitator untuk mendampingi tim dalam penyusunan borang. Dr. Andi Fiptar Alam, Ketua STKIP Muhammadiyah Barru mengemukakan bahwa dengan adanya program ini akan menjadi langkah-langkah penguatan kelembagaan sekolah tinggi menuju universitas. Sebagaimana diketahui bahwa STKIP Muhammadiyah Barru sementara berbenah dalam mewujudkan transformasi kelembagaan menjadi Universitas Muhammadiyah Barru.
Andi Fiptar menjelaskan bahwa assesmen lapangan dan juga serangkaian tahapan telah diselesaikan. Sehingga Andi Fiptar menggambarkan bahwa kegiatan penyusunan borang seperti ini, menjadi langkah untuk memperkuat penjaminan mutu. Sementara itu Ismail Suardi Wekke, Direktur Program Indonesian Universities Consortium on Socio-Religious Studies (IUCSRS) menyatakan bahwa jejaring perguruan tinggi yang terbentuk sejak November 2022 lalu berkolaborasi dalam pelbagai hal, termasuk dalam langkah mewujudkan budaya mutu.
Selanjutnya, Ismail mengemukakan bahwa ada tuntutan untuk mencapai rekognisi dalam pelbagai jenjang. Sehingga Ismail menyampaikan bahwa itu semua hanyalah bonus dari aktivitas memenuhi penjaminan mutu baik internal maupun eksternal. “Adapun dengan adanya peringkat semata-mata merupakan sasaran antara belaka, akhir dari ini semua adalah terbentuknya budaya mutu di perguruan tinggi” tutur Ismail yang juga sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Maros.
Lebih lanjut Ismail mengemukakan bahwa dalam aktivitas fasilitasi keberadaan perguruan tinggi itulah Dewan Pendidikan melaksanakan serangkaian kegiatan yang bertujuan membentuk ekosistem pendidikan. “Ini masih tahap awal, masih diperlukan aktivitas lanjutan. Sehingga bisa menyelesaikan kelengkapan dokumen untuk selanjutnya dikirim ke lembaga akreditasi,” pungkas Ismail.