Awal tahun 2023 menjadi momentum yang tepat bagi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Barru untuk menyelenggarakan kegiatan kursus singkat penulisan akademik “Short Course on Academic Writing 2023”. Ketua STKIP Muhammadiyah Barru, Dr Andi Fiptar Alam menyampaikan hal tersebut usai pembukaan Short Course yang berlangsung daring, Jumat, (13/01/2023).
Ismail Suardi Wekke selaku Direktur Program IUCSRS (Indonesian Universities Consortium on Socio-Religius Studies) yang juga Ketua STIA Abdul Haris Makassar menuturkan bahwa kegiatan Short Course di awal tahun 2023 ini dimaksudkan untuk membekali mahasiswa dalam penulisan skripsi yang dilaksanakan pada semester genap. “Kegiatan dilaksanakan di awal tahun untuk membekali mahasiswa dalam menulis skripsi yang dilaksanakan di semester genap, sehingga ini akan menjadi bekal untuk memudahkan mahasiswa dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi”, tutur Ismail Suardi Wekke, Ph.D.
Penulis dan peneliti itu juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 telah melaksanakan penulisan karya ilmiah dan akan dilanjutkan dengan diseminasi kegiatan bagi mahasiswa dan siswa di tahun 2023 ini. “Dewan Pendidikan Kabupaten Maros dalam 2023 memiliki fokus dalam penyediaan sarana pelatihan untuk mahasiswa, sebelumnya pada implementasi 2022, telah dilaksanakan penulisan karya ilmiah yang kemudian diteruskan 2023 dengan diseminasi kegiatan bagi mahasiswa dan juga siswa”, ungkap Ismail.
Direktur Program IUCSRS itu kemudian mengatakan bahwa kegiatan Short Course ini merupakan implementasi kegiatan dari kerja sama antara 15 perguruan tinggi yang tergabung dalam APTIKIS dan IUCSRS. “Jejaring IUCSRS merupakan kerja sama perguruan tinggi yang diprakarsai Dewan Pendidikan Kabupaten Maros bersama dengan STAI DDI Maros, dimana jejaring tersebut dibentuk awalnya dalam kegiatan workshop di Universiti Malaya, Kuala Lumpur, November lalu”, tambahnya.
Diketahui bahwa kegiatan Short Course ini akan dilaksanakan secara daring selama 3 hari dimulai sejak tanggal 13 hingga 15 Januari 2023. Kegiatan Short Course tersebut tidak hanya menyediakan kursus pelatihan penulisan akademik tetapi juga di awali dengan kuliah umum dan ditutup dengan orasi ilmiah yang merupakan rangkaian kegiatan sebagai akhir kursus singkat. “Kegiatan ini sebagai bagian dalam pengembangan kapasitas mahasiswa di luar perkuliahan”, tutup Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Maros itu. Berdasarkan wawancara dengan Ismail Suardi Wekke yang juga salah satu dosen dan peneliti diketahui bahwa materi kursus penulisan akademik ini menyajikan materi-materi yang menunjang peserta untuk memiliki kemampuan dan memberikan kemudahkan dalam menulis seperti materi “menulis dengan fasilitas aplikasi Mendeley”. Beberapa materi yang disajikan juga akan di bawakan oleh narasumber-narasumber berpengalaman dalam penulisan yang berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta ternama di Indonesia.