STKIP Muhammadiyah Kuningan menorehkan prestasi gemilang. Bersama dengan beberapa PTMA lainnya, mereka menjadi pelaksana program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI). Program ini merupakan program milik Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) tahun 2021. Kabar membanggakan ini tertuang dalam Surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sabtu (26/6) lalu. Proses seleksinya sendiri yakni sejumlah dua tahap, yakni seleksi proposal dan seleksi presentasi.
Atang Sutisna, Ketua Lembaga Pengembangan Kurikulum (LPK), menyampaikan bahwa STKIPMKu merupakan salah satu dari 85 perguruan tinggi di Indonesia yang menerima hibah pelaksana program KMMI tahun 2021. Hal ini membuktikan bahwa STKIPMKu merupakan perguruan tinggi yang mampu bersaing. Dalam situs resmi STKIPMKu, Anang menyampaikan pada Kamis (1/7) lalu perihal dua program khusus STKIPM Kuningan. “Yaitu program Kursus Membangun Aplikasi Web Marketplace dan Toko Online sebagai Platform Jual-Beli Online. Program kedua, Kursus Membuat Landing Page untuk Produk Unggulan UMKM,” papar Atang. Capaian prestasi ini merupakan hasil kerja kerasnya bersama tim. Tim tersebut terdiri atas Pusat Sumber Data Informasi (SDI) dengan Sofhian Fazrin Nasrullah sebagai koordinatornya.
Selain itu, program KMMI sendiri akan diimplementasikan sesuai dengan visi STKIPMKu yaitu unggul dalam pendidikan, teknologi dan kewirausahaan. Ketua STKIPM Kuningan, Nanan Abdul Manan, menyampaikan rasa syukurnya atas capaian STKIPMKu dan beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah lainnya yang lolos dalam program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar. “Tentu saja ini prestasi gemilang bagi STKIPMKu mendapat kesempatan menjadi perguruan tinggi yang mengelola program KMMI,” ucapnya.
Beberapa PTMA yang lolos KMMI-2021 selain STKIPMKu adalah, Universitas Muhammadiyah Ceribon, Universitas Muhammadiyah Gresik, Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Makasar, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Universitas Ahmad Dahlan dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.