Pimpinan PTM Kunjungi Tujuh PT di Taiwan

Sebanyak 24 Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, disertai tiga Pimpinan Majelis Diktilitbang PPM, diundang Kementerian Pendidikan Taiwan untuk merintis kerja sama dengan PT Taiwan. Ini diharapkan akan mendorong percepatan internasionalisasi PTM sehingga siap bersaing dengan PT asing, termasuk lulusannya.

“Kami berharap dari kunjungan ini ada kelanjutan dalam bentuk pertukaran dosen dan mahasiswa, kerja sama riset, termasuk pengiriman dosen untuk belajar , pada program tertentu. Misalnya, Ph.D program untuk keperawatan di sini, yang di Indonesia masih sangat langka,” kata Prof Lincolin Arsyad dalam sambutan di Universitas Huangkuang, Kamis (7/12).

Delegasi diterima Rektor University Huangkuang Dr Yueh Guay Huang. Sebelumnya delegasi mengunjungi Yuanpei of Medical Technology University, dan diterima Rektor Chih Cheng Ling. Kunjungan dengan dukungan penuh dari kementerian pendidikan Taiwan ini didampingi juga pimpinan majelis diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Edy Suandi Hamid, dan Dr Sayuti.

Menurut agenda yg dijadwalkan, delegasi PTM selama lima hari akan mengunjungi juga Asia University, Da Yeh University, Cheng Kung University, National Taipei University of nursing and Health Science, dan Sochow University. Pada akhir kunjungan akan ditandatangani MOU antara Majelis Diktilitbang PPM dengan Kementerian Pendidikan Taiwan di Taipei.

Dalam kesempatan itu, PT yang dikunjungi juga menawarkan beasiswa bagi dosen PTM. “Misalnya, mereka menawarkan tadi untuk memberikan pembebasan tuition fee kepada dosen PTM yang akan mengambil Ph.D keperawatan,”ujar Prof Edy Suandi Hamid.

Dengan 173 PTM yang dimiliki dan persaingan ketat PT, menurut Lincolin, PTM harus progresif dan berpikir jauh ke depan. Kita perbanyak kerjasama internasional untuk meningkatkan daya saing. Namun kita tetap selektif memilih mitra di luar negeri,” ujar Prof Lincolin Arsyad.

Dikemukakan, pada era disruptive technology ini maka saling belajar untuk berinovasi menjadi keniscayaan. “Dengan banyak berinteraksi secata akademik dengan perguruan tinggi manca negara yg sudah mempunyai tradisi akademik lebih maju kita mengejar ketertinggalan selama ini,” ujar Prof Lincoin.

 

PTM Kesehatan Rintis Kerja Sama di Jepang

Perguruan Tinggi Muhammadiyah mulai merintis kerja sama dengan PT di Jepang. “Untuk bidang kesehatan, lebih relevan bagi kita bekerja sama dengan PT di jepang ketimbang PT di Eropa, Australia ataupun Amerika. Penyakit dan kultur kita lebih cocok dengan Jepang,” demikian disampaikan Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Lincolin Arsyad saat kunjungan delegasi PTM ke KBRI Jepang di Tokyo, Senin, 13/11.

Delegasi 38 PTM Kesehatan PP Muhammadiyah ini diterima Minister Counselor Eko Junor dan M Abas Ridwan serta Atdikbud Dr Alinda. Delegasi juga akan merintis kerjasama dengan International University of Helath anda Welfare dan JICHI Medical University.

Ditambahkan Prof Lincolin, PTM Kesehatan akan terus dikembangkan sesuai cita-cita KHA Dahlan yang igin melakukan pelayanan di bidang kesehatan, pendidikan, dan pelayanan masyarakat. “Saat ini kita sudah mempubyai 10 Fakuktas Kedokteran, dan akan bertambah dua lagi, di samping puluhan prodi kesehatan,” ujar Prof Lincolin yg didampingi Wakil Ketua Prof Edy Suandi Hamid dan Sekum Sayuti.

Dalam pengantarnya Atdikbud RI di Tokyo Dr Alinda mengapresiasi kunjungan ini yang dilakukan dilakukan dengan cepat oleh Muhammadiyah. “Beberapa bulan lalu saya menawarkan untuk merintis kerja sama ini, dan itu direspons cepat oleh Muhammadiyah”. Ia mengharapkan rintisan kerja sama ini bisa diikuti dengan agenda aksi yang bermanfaat bagi PT Indonesia.

Kunjungan akan berlangsung hingga Sabtu 18/11/2017

Sumber : ESH