Wayang Golek Reog Ponorogo, Media Ajar Tim FKIP UM Ponorogo

Tim Peneliti dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) yang terdiri dari Dr. Sulton, M.Si, Betty Yulia Wulansari, M.Pd, Prima Sinta Utami, M.Pd melakukan riset media pendidikan untuk menyampaikan pesan moral bagi anak usia dini, dengan balutan kesenian dan cerita sejarah. Dr. Sulton, M.Si menjelaskan, risetnya tersebut memilih wayang golek dengan lakonnya adalah Reog Ponorogo sebagai sarana menyampaikan pesan.

“Kami berfikir melalui wayang golek ini bisa membawa Reog Ponorogo ke dalam kelas, sehingga lebih mudah untuk kita jadikan sarana proses penyampaian nilai-nilai kepada anak didik,” ujarnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan ke depannya fokus cerita tidak hanya tentang Reog Ponorogo, melainkan dapat dikembangkan dengan tema-tema lain.

Sementara dari riset tersebut, pada tahap dua ini ditindaklanjuti dengan kegiatan Pelatihan Dalang Wayang Golek Reog Ponorogo dengan menghadirkan pelatih dari Yayasan Reog Ponorogo, Shodiq Pristiwanto, S.Sn, (21-22/11). Kegiatan yang diikuti guru TK/PAUD dari 5 sekolah di Ponorogo ini bertujuan menanamkan pendidikan karakter sejak usia dini.

Shodiq mengaku sangat mengapresiasi riset dan pelatihan yang mengusung kesenian Ponoragan ini. “Membuat Wayang Golek versi Reog Ponorogo merupakan terobosan yang strategis dan luar biasa. Melalui media ini para guru dan pelaku dalang wayang golek bisa mengenalkan sedini mungkin pada anak terhadap budaya Reog yang merupakan hasil produk orang Ponorogo yang dibanggakan dan menjadi identitas Ponorogo,” jelasnya.

Mahasiswa UMM Edukasi Media Pembelajaran

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan edukasi mengenai media pembelajaran pada guru SDN 3 Belimbing Raya, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Beranggotakan Agus Joko Susilo, Dody Yanto, Agustriani, Isna Hidayatun Ni’mah, dan Fikri Aprizal, kelima mahasiswa ini merupakan bagian dari kelompok Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) UMM.

Pandemi Covid-19 menyebabkan kegiatan belajar mengajar tidak bisa dilakukan secara tatap muka. Sementara proses belajar mengajar sendiri harus tetap berjalan dalam kondisi apa pun. Fikri selaku koordinator mengatakan untuk mengurangi angka penyebaran Covid-19 di Kelurahan Belimbing Raya dan proses pembelajaran dapat berjalan seperti biasanya, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan sistem online atau tidak bertatap muka langsung sesuai dengan anjuran pemerintah. Oleh karena itu, kelompok ini memberikan edukasi mengenai penggunaan Zoom Meeting dan Google Meet di dalam proses pembelajaran.

Kepala Sekolah SDN 3 Belimbing Raya, Maswah, mengungkapkan sebenarnya ia dan rekan-rekannya sudah pernah mendengar tentang aplikasi Zoom Meeting dan Google Meet. Namun ada ketakutan jika menerapkan aplikasi tersebut maka ada siswa yang tidak bisa bergabung karena tidak memiliki smartphone. “Saat ini metode pembelajaran yang dilakukan oleh SDN 3 Belimbing Raya adalah dengan memberikan tugas saja. Siswa yang tidak memiliki smartphone diharuskan untuk datang ke sekolah untuk mengambil dan mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan,” ujar Maswah.