Mahasiswa Komunikasi UM Malang Diajak Berperan Kembangkan Pariwisata Indonesia

MAHASISWA Ilmu Komunikasi dipandang memiliki penting dalam mengembangkan pariwisata Indonesia. Dalam konteks program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) misalnya, terdapat tiga konsentrasi studi yang dapat sama-sama berperan bagi pengembangan pariwisata, yaitu Public Relations (PR), Jurnalistik dan Audio Visual.
Alumni Ilmu Komunikasi UMM Muhammad Natsir Arihata menjelaskan, mahasiswa konsentrasi PR bisa mengkaji relasi antara pengusaha dan pemerintah dalam kebijakan pariwisata. “Lalu yang dari
audio visual (AV) dapat membingkai pariwisata melalui video yang menarik, sementara mahasiswa jurnalistik serta memberitakan tempat pariwisata agar dikenal,” kata Natsir pada kegiatan seminar pariwisata bertema “New Wave of Indonesian Tourism” yang diadakan oleh Prodi Ilmu Komunikasi UMM pada Kamis (13/10) d Auditorium UMM.
Seminar dilakukan dalam rangkaian ulang tahun Prodi) Ilmu Komunikasi UMM ke 30 tahun. Seminar ini dilatari perkembangan pariwisata di Indonesia sudah yang kian menampakkan geliatnya. Perkembangan pariwisata ini menjadi suatu alat untuk mempromosikan Indonesia luar negeri. Sayangnya,  kata Natsir yang juga ketua panitia kegiatan ini mengatakan, adanya pariwisata di Indonesia tidak hanya membawa dapak positif. Namun juga dampak negatif terlihat di sekitar wilayah pariwisata tersebut. Dampak negatif itu harus dicegah dan diperbaiki dengan melihat permasalahannya.
Radityo Prabowo dari Zeno Indonesia selaku pemateri pada seminar yang dihadiri 100 mahasiswa tersebut menyatakan, pariwisata di Kota Malang ini sudah mulai nnampk. Untuk itu, mahasiswa Ilmu Komunikasi sebaiknya bisa mempetakan kurang dan lebihnya pariwisata ini. Tidak hanya menikmati tempat pariwisata yang ada namun juga bisa merubah mindset wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang.
“Bagian yang paling susah itu merubah mindset orang. Misal begini, saya ke Malang bayar tiket pesawat 900 ribu, itu sama dengan saya ke Singapura. Berarti kan lebih baik saya ke Singapura, selain ke luar negeri saya juga dapat fasilitas yang sangat nyaman disana. Itulah pekerjaan rumah kalian,” jelas Business Leader dari Zeno Indonesia tersebut.
Dunia jurnalistik juga menjadi salah satu yang berperan dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Self journalism menjadi alat untuk mempromosikan pariwisata Indonesia juga. Hal itu disampaikan oleh Imam Suwandi, kepala desk citizen journalism Metro TV. Menurut Cak Imam, panggilan akrabnya, Self journalism ini tanpa sadar dilakukan oleh semua orang yang berkunjung ke tempat baru.
Menurutnya, zaman sekarang semua orang bisa melakukan aktifitas citizen journalism hanya dengan menggunakan gawai atau telepon pintarnya. Imam menyampaikan dengan adanya self journalism itu juga membantu promosi pariwisata khususnya di Kota Malang. “Kendala saat ini yaitu mindset internasional menjadi kendala di Kota Malang ini. Kalau dilihat dibandara saja tulisan yang berbahasa inggris sangat minim. Bagaimana Kota Malang akan dikunjungi jika fasilitas di bandara saja tidak mendukung pengunjung dari luar negeri,” jelas Imam yang juga pernah menjadi produser acara berita tersebut.
Sumber : www.umm.ac.id