Mendukung kebijakan kesiapsiagaan dan pencegahan penyebaran Covid-19, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) telah menyelenggarakan kuliah daring sejak 16 Maret 2020. Umsida menilai kegiatan pembelajaran daring efektif dilakukan di tengah pandemi ini. Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Dr Hana Catur Wahyuni MT, pun memiliki pandangan yang sama. Menurutnya daring merupakan cara paling efektif dengan tanpa resiko namun proses transfer ilmu tetap dapat dilakukan. Melalui sistem ini juga mahasiswa dan dosen dapat melaksanakan kewajiban masing-masing. “Sehingga peluang mahasiswa untuk lulus tepat waktu tetap ada,” tambah Hana.
Untuk mendukung proses pembelajaran daring, Umsida telah menyiapkan panduan penggunaan e-learning bagi mahasiswa dan dosen termasuk panduan pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Selain itu, Badan Penjaminan Mutu (BPM) dan Direktorat Akademik (DA) rutin melakukan monitoring dan evaluasi e-learning. Hal ini bertujuan untuk memastikan materi dan pelaksanaan e-learning berjalan sesuai rencana. Umsida juga menyediakan tim fasilitator dan help desk. Tugas tim ini membantu bila dosen ataupun mahasiswa mendapat kesulitan dalam pelaksanaan e-learning.
Pada masa pandemi ini, Umsida turut memberikan subsidi kepada mahasiswa sebesar Rp 100.000,00 untuk kegiatan e-learning. Subsidi ini nantinya berbentuk pengurangan biaya SPP. Lebih lanjut, secara teknis Hana tidak melihat ada permasalahan yang berarti karena sarana dan prasaran sudah disiapkan sejak jauh hari. Bahkan, pada bulan Februari 2020 telah dilakukan pelatihan optimalisasi media pembelajaran dengan daring untuk dosen Umsida. “Umsida sudah melakukan pembelajaran daring sejak 1,5 tahun yang lalu. Selama ini sistem daring dilakukan 4 kali pertemuan per semester. Tapi, khusus semester ini, daring dilakukan sepanjang semester,” imbuhnya.