Dirjen Dikti: UNIMUDA Berhasil Implementasikan Program Permata Sakti

“Secara program UNIMUDA Sorong sudah berhasil mengimplementasikan program ini, dibuktikan dengan beberapa capaian program yang sangat sesuai seperti apa yang diharapkan oleh Belmawa,” begitu ungkap Ahmad Muslim sebagai Tim Ahli program Program Mahasiswa Tanah Air Nusantara-Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi (Permata Sakti) BELMAWA – Dirjen Dikti Kemendikbud saat melakukan monitoring dan evaluasi secara virtual, Kamis (17/12).

Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong dinilai telah berhasil dan sukses dalam mengimplementasikan Permata Sakti pada 2020 ini. Disampaikan juga oleh Merlie Anisa mewakili LLDIKTI Wilayah 14 Papua dan Papua Barat bahwa UNIMUDA Sorong menjadi Perguruan Tinggi Swasta di Tanah Papua yang paling aktif dan selalu menjadi juara dalam memperoleh program-program hibah yang ditawarkan oleh Dirjen Ditki Kemendikbud.

“Ya UNIMUDA kami nilai sebagai PTS di wilayah XIV yang paling rajin dan paling juara untuk mengikuti program-program hibah yang ditawarkan oleh Dirjen Dikti melalui BELMAWA sehingga hal ini juga secara otomatif membawa nama harum LLDIKTI wilayah 14,” papar Merli.

Sementara itu Wakil Rektor UNIMUDA Sorong, Doni Sudibyo saat memaparkan capaian Program Permata Sakti UNIMUDA Sorong 2020 menyampaikan bahwa salah satu manfaat yang dirasakan oleh UNIMUDA adalah dengan program Permata Sakti ini antara lain UNIMUDA semakin kuat secara lembaga dan juga mampu berkompetisi baik secara nasional maupun internasional.

“Program ini telah memberikan keunggulan komparatif atau academic exellent bagi UNIMUDA Sorong, selain itu juga Learning Manajemen System (LMS) yang dimiliki UNIMUDA Sorong telah diakui oleh Dirjen Dikti dalam hal ini melalui BELMAWA,” Jelas Doni. Dalam program Permata Sakti tahun 2020 ada 14 progam studi UNIMUDA Sorong  yang ditukar (outbond) ke perguruan Tinggi di seluruh Indonesia dan ada 79 Mahasiswa dari PTS di Indonesia yang mengambil kuliah (inbond) di kampus UNIMUDA Sorong.  Dengan demikian UNIMUDA telah berhasil mengimplementasikan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

UM Palangkaraya Lepas 26 Mahasiswa dalam Program PERMATA-SAKTI

UM Palangkaraya menggelar pelepasan untuk 26 mahasiswa yang akan mengikuti program Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara-Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi (PERMATA-SAKTI) 2020, Senin (21/9). PERMATA-SAKTI merupakan program pertukaran mahasiswa antar perguruan tinggi di Indonesia. Sejumlah mahasiswa tersebut akan disebar ke 17 perguruan tinggi yang berbeda. Nantinya mereka akan mengikuti pembelajaran secara daring selama 1 semester di semester ganjil 2020/2021.

Hendri, M.Pd selaku Dekan FKIP mengungkapkan pencapaian ini menjadikan UM Palangkaraya menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta di Kalimantan yang terpilih untuk mengikuti program tersebut. Sementara itu, Rektor UM Palangkaraya, Dr. Sonedi, M.Pd, berpesan kepada mahasiswanya agar tetap menjaga almamater kampus. “Tetap jalin komunikasi yang baik dengan mahasiswa se-Indonesia dan ambil kesempatan ini untuk menambah pengalaman dan ilmu yang banyak”, ujar Dr. Sonedi.

Melalui program ini juga, UM Palangkaraya sendiri akan menerima 124 mahasiswa dari 23 Perguruan Tinggi yang berbeda di Indonesia. Beberapa di antaranya berasal dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Universitas Ahmad Dahlan, dan lain-lain.

UM Gresik Ikuti Program Permata-SAKTI Kemdikbud

Sebanyak 26 mahasiswa UM Gresik mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara-Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi (Permata-SAKTI) Kemdikbud 2020. Program ini merupakan salah satu upaya mendukung Kampus Merdeka khususnya hak untuk belajar di luar program studi dan perguruan tinggi. Nantinya, 26 mahasiswa ini akan mengikuti perkuliahan daring di 18 perguruan tinggi Indonesia selama satu semeseter dengan sistem transfer kredit.

Prof. Dr. Ir. Setyo Budi, M.S., selaku Rektor UM Gresik menyampaikan apresiasi dan harapannya terhadap program ini.  “Saya berharap seluruh mahasiswa yang mengikuti program Permata-SAKTI ini mampu bersungguh-sungguh mengikuti setiap pembelajaran, memanfaatkan, dan mendalami ilmu yang ada, serta dapat memperluas wawasan serta jaringan,” jelasnya.

Sementara itu UM Gresik menerima 24 mahasiswa inbound. Mahasiswa ini berasal dari Universitas Muhammadiyah Sorong (6 mahasiswa), Universitas Almuslim Aceh (5 mahasiswa), Universitas Muhammadiyah Kendari (1 mahasiswa), Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon (4 mahasiswa), dan Universitas Bina Insani Bekasi (8 mahasiswa).