Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan workshop produksi podcast untuk media ajar di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Kamis (4/2).
“Workshop dilakukan dengan model training for trainer kepada para guru di SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari. Tujuannya, setelah mengikuti workshop para peserta bisa menularkan ilmunya kepada guru-guru yang lain, baik dari lingkungan internal sekolah maupun dari sekolah-sekolah yang lain di Gunungkidul,” jelas Fajar Junaedi, ketua tim pengabdian UMY.
Selain Fajar, tim UMY terdiri dari Filosa Gita Sukmono, dosen Prodi Ilmu Komunikasi UMY, dan Agung Hermawan, mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY.
Selama mengikuti workshop, para guru mendapatkan modul yang bisa digunakan untuk mengajari para guru yang lain baik di lingkungan internal sekolah, maupun sekolah. Fajar menambahkan bahwa keberadaan podcast bisa menambah aset digital sekolah yang akan bermanfaat baik dalam kondisi pandemi maupun kondisi normal. Dengan mengembangkan konsep ini, SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari bisa menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah lain, bukan hanya di Gunungkidul, namun juga di Yogyakarta dan sekitarnta.
Workshop ini dipilih dengan latar belakang bahwa podcast bisa dikembangkan sebagai media pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Karakter podcast yang auditif, menarik minat generasi muda, dan mudah diproduksi menjadi keunggulan. Namun sayangnya, belum banyak sekolah yang mengembangkan konsep ini sebagai media pembelajaran.
Selama proses workshop, para peserta langsung diajak melakukan praktek pembuatan podcast materi pembelajaran. Para guru langsung memiliki akun yang akan terus dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran di sekolah. Para guru antusias mengikuti workshop, terutama ketika mengenal manfaat dan proses produksi yang mudah. Bahkan tercetus ide agar dikembangkan sebagai salah satu kegiatan ekstra kurikuler. Belum ada sekolah yang memiliki ekstrakurikuler podcast. Jika SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari mengembangkan podcast sebagai ekstra kurikuler, maka bisa menjadi sekolah pertama yang mengembangkan podcast sebagai ekstra kurikuler.
Kepala SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari, Joko Kiswanto, menyatakan bahwa workshop produksi media pembelajaran ini sangat bermanfaat bagi guru. “Di masa pandemi, sekolah harus segera beradaptasi dalam pemanfaatan media digital, salah satunya adalah para guru aktif memproduksi konten podcast untuk para siswa. Termasuk juga sekolah mengembangkan produksi media pembelajaran multimedia,” jelas Joko. [] Sumber : Dosen Ilmu Komunikasi UMY