Kerja Sama UMPAR-Kementerian PUPR untuk Fasilitasi Masyarakat

Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR) akan melaksanakan Pembekalan dan Uji Sertifikasi Aplikator Baja Ringan bekerja sama dengan pihak Kementerian PUPR dan PT Cahaya Benteng Mas. Peserta pada Pembekalan dan Uji Sertifikasi ini menyasar masyarakat umum, baik yang menempuh pendidikan formal mau pun tidak. Nantinya, sertifikat yang diperoleh menjadi salah satu persyaratan di dalam melaksanakan pekerjaan pembangunan konstruksi pada suatu proyek pemerintah.

Wakil Rektor 3 UMPAR, Hamsyah, ST., MT. menjelaskan pembekalan memang berbeda dengan  SIBIMA yang diperuntukkan untuk Tenaga Ahli yang berijazah S-1 atau D-4.  “Namun intinya, akan dilaksanakan dua kegiatan yang bekerja sama dengan Kementerian PUPR, yakni pembekalan untuk tenaga kerja atau tukang yang tidak mempersyaratkan jenjang pendidikan dan SIBIMA yang mempersyaratkan S-1 atau D-4,” paparnya.

Diugkapkan bahwa rencana awal merupakan Pembekalan dan Sertifikasi Terampil Tukang Kayu, Besi dan Batu. Namun setelah melakukan konsultasi dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar, bentuk kegiatannya berubah menjadi Pembekalan dan Uji Sertifikasi Aplikator Baja Ringan. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan kebutuhan tenaga terampil di bidang ini.

Rektor UMPAR Sambut Maba di PKKMB Daring

Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR) menyelenggarakan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru 2020 secara daring, Sabtu-Senin (5-7/9). Mengusung tema “Merdeka Belajar, Kampus Merdeka di Era New Normal” kegiatan ini diikuti oleh 1.560 mahasiswa baru.

Dalam sambutannya, Rektor UMPAR Drs. H.M. Nasir S, M.Pd menyampaikan bahwa pelaksanakan PKKMB kali ini berbeda dengan sebelumnya. Melalui rapat pimpinan diputuskan sebuah langkah cepat agar PKKMB ini dilaksanakan secara daring. Setelah itu dilanjutkan dengan menunjuk personil kepanitiaan untuk melaksanakan program ini. “Dan kami menyambut seluruh mahasiswa baru yang telah resmi menjadi bagian Civitas Akademika UMPAR,” ujar Drs. Nasir.

Beberapa materi yang dibawakan dalam PKKMB adalah topik Perguruan Tinggi di Era New Normal oleh Sekretaris LLDikti Wilayah IX, Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Masyarakat oleh Polres Parepare, serta Kehidupan Berbangsa, Bernegara dan Kesadaran Bela Negara oleh KASDIM 1405 Mallusetasi.

UMPAR Produksi Hand Sanitizer Mandiri

Semakin langkanya hand sanitizer di pasaran mendorong Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR) membuat hand sanitizer secara mandiri. Pembuatan hand sanitizer dibimbing langsung oleh Dekan Fikes Haniarti, S.Si., Apt., M.Kes bersama dosen, staf, dan mahasiswa, Selasa (17/3) di Lab Praktikum Fikes UMPAR.

Sementara itu di waktu yang sama, Dr. Nur Ismirawati, M.Pd dan sejumlah mahasiswanya juga tengah memproduksi hand sanitizer di Laboratorium Program Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Selasa (17/3). Ismirawati menyampakan bahwa produksi ini masih terbatas untuk kalangan internal UMPAR, namun tidak menutup kemungkinan untuk dibagikan ke masyarakat.

“Tidak perlu panik, kita bisa cegah infeksi virus Corona dengan menjaga kebersihan diri, rajin cuci tangan, dan gunakan hand sanitizer,” pungkasnya Haniarti.

SEA-Teacher Project, UMPAR Terima Kedatangan Dua Mahasiswa Asing

Universitas Muhamamdiyah Parepare (UMPAR) kedatangan dua mahasiswa asing pada hari Selasa (20/8). Kedatangan tersebut dalam rangka 8th batch Pre-Service Student Teacher Exchange in SouthEast Asia (SEA-Teacher Project) yang diselenggarakan oleh The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) dengan SEAMEO pada bulan Maret lalu.

Kepala Kantor Kemitraan dan Urusan Internasional UMPAR, Syawal, S.Pd., M.Pd mengungkapkan bahwa agenda untuk hari pertama bagi dua mahasiswa asing tersebut, Zoe Zeph Dizo dan Rachelle Estacio, ialah melakukan penjajakan di UMPAR untuk mengenal budaya dan sistem penyelenggaraan pendidikan UMPAR. Patahuddin, S.Pd., M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMPAR menambahkan bahwa program pertukaran mahasiswa didesain agar terintegrasi dengan program magang, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional, serta penelitian mahasiswa. “Harapannya program-program ini dapat menjembatani mahasiswa untuk termotivasi aktif berprestasi dan berpartisipasi dalam kegiatan Internasional,” paparnya.

Sementara itu, pada program yang sama UM Parepare telah mengirimkan empat mahasiswanya setelah melalui proses seleksi yang ketat baik dari pihak UM Parepare sendiri maupun dari universitas penerima, yaitu Don Mariano Marcos Memorial State University, Filipina.