UM Surabaya memberikan kuota beasiswa atlet bagi Sisilia Agustiani Ora, seorang atlet karate kelahiran Blitar. Kini, Sisil merupakan mahasiswi semester tiga di Program Studi Manajemen. Sebelum memasuki bangku kuliah, Sisil memang telah merupakan atlet yang berprestasi. Ia meraih medali pertama pada Kejuaraan Daerah sebagai peraih Juara III di bangku SD. Prestasinya makin melambug ketika SMP dan SMA. “Yang paling saya ingat saat masih duduk di bangku SMP pada kejuaraan Jomblang Open Tournament. Saat memperebutkan piala bupati, saya kena pukul di rahang. Hal ini membuat saya hampir berhenti karate,” demikian kenang Sisil dalam situs resmi UM Surabaya.
Dukungan dari orang tua dan orang-orang di sekitarnyalah yang membuat Sisil kembali bangkit. Ia berhasil merebut medali emas dalam kategori perorangan putri PON 2016 di Bandung, Jawa Barat. Ia juga membawa pulang medali perak dalam perhelatan SEA Games 2017. Sisil berencana untuk hadir dalam kejuaraan Kejurprov Jawa Timur pada 9-11 September ini, di Jakarta.
Jurnalis UM Surabaya melakukan wawancara dengan Sisil dan merangkum prestasi nasional dan internasional. Sisil mengatakan bahwa kunci keberhasilan dalam kariernya adalah komitmen. “Tidak peduli sehebat atau sebesar apa pun talenta atlet, prestasi mustahil tanpa komitmen,” tegas Sisil. Kunci bagi Sisil agar tidak surut dalam hal komitmen adalah motivasi. Ia terus memotivasi dirinya sendiri setiap kali mendapatkan juara agar tidak mudah puas.
Berkat komitmennya itulah, Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia memilih Sisilia Agustiani Ora sebagai pengurus besar di FORKI, sebagai kepala pelatih.