Trilogi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai arah gerakan saat ini dan ke depan masih sangat relevan. Persoalan terkait keagamaan, keintelektualan, dan kemasyarakatan masih membelit Indonesia saat ini, dan perlu ditingkatkan terus pengamalannya.

“Kita secara formal sepertinya semakin religius, namun dalam tataran nahi munkar masih lemah. Korupsi yang jelas-jelas dilarang dalam Islam masih melekat dalam keseharian masyarakat, utamanya yang memegang kekuasaan,” tutur Waket Makelis Diktilitbang PPM Prof Edy Suandi Hamid. Hal itu disampaikannya dalam Opening Ceremony Milad ke-56 IMM yang diadakan IMM Sumut dan UMSU di kampus UMSU Medan, Rabu (11/3).

Oleh karena itu diingatkannya agar kader IMM betul-betul melaksanakan Trilogi IMM tersebut. “Tidak hanya sekedar mengetahuinya, tetapi betul-betul mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Prof Edy, dalam acara yang juga dihadiri salah seorang pendiri IMM Dr Sudibyo Markus MBA dan Rektor UMSU Dr Agussani.

Dicontohkan, soal keintelektuakitasan, saat ini umat Islam jauh tertinggal. Pada era Revolusi Industri 4.0 umat lebih banyak sebagai penonton dan pengguna. “Padahal, pada abad ke -8 hingga abad ke-13 umat Islam sangat menguasai ilmu pengetahuan, sehingga masa itu disebut sebagai golden age of Islam,” tutupnya. [] RED

Trilogi IMM sebagai Arah Gerakan Umat

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *