Konferensi ilmiah internasional telah dikenal sebagai barometer bagi para ilmuwan dalam berbagai bidang. Konferensi ini mempertemukan para ilmuwan, peneliti, serta pendidik dari berbagai negara untuk menjelaskan, berdiskusi mengenai hasil penelitian, pengalaman serta ide dan pemikiran menyangkut berbagai bidang. Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumatera Barat) untuk pertama kalinya sukses menyelenggarakan konferensi internasional “ICoNTISH” atau “International Conference on Natural Sciences, Technology, Islamic Studies, Social Sciences, and Humanity”, Kamis (25/11).
Penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan secara hybrid yaitu online dan tatap muka di Kampus I UM Sumbar, Padang. Dalam sambutannya, Rektor UM Sumatera Barat Dr. Riki Saputra, MA menyatakan bahwa meskipun merupakan event perdana, namun diharapkan konferensi internasional ini akan menjadi agenda rutin di masa yang akan datang. “UM Sumbar berharap dapat mengembangkan kerja sama lebih luas dengan berbagai universitas terkemuka di dunia seperti Kyushu University-Jepang, Deakin University-Australia, UiTM-Malaysia, Universiti Islam Sultan Sharif Ali-UNISSA di Brunei.
Sementara itu, kertas kerja yang dipresentasikan akan diterbitkan secara selektif melalui berbagai jurnal nasional dan internasional seperti Accounting Research Institute (ARI), Universiti Teknologi MARA Malaysia (ARIUiTM), Universitas Muhammadiyah Tangerang (UM Tangerang), Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi (IAIN Bukittinggi), dan Institut Agama Islam Negeri Curup (IAIN Curup). Konferensi ini dibuka secara resmi oleh Ketua LLDIKTI Wilayah X, Prof. Dr. Herry, MBA dan menghadirkan beberapa pembicara utama (keynote speakers) dari lima negara berbeda yaitu Dr. Adam Jerussalem dari Mejelis Dikti Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Kuniyoshi Shimizu, Ph.D (Kyushu University, Jepang), Prof. Ismet Fanany (Deakin University, Australia), Prof. Jamaliah Said (ARI- UiTM, Malaysia), Assc. Prof. Dr. Abudrrahman Raden Aji Haqqi, Lc., MCL (Universiti Islam Sultan Sharif Ali-UNISSA, Brunei Darussalam), dan Dedi Satria, Ph.D (Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Indonesia).
Konferensi ilmiah internasional ini mengambil tema “Improving Sciences in Facing Social and Natural Challenges” dan dikembangkan menjadi 13 sub tema yaitu: 1) Bencana Alam atau Natural Disaster, 2) Kehutanan atau Forestry, 3) Prilaku Masyarakat atau Human Behavior, 4) Identitas Sosial atau Social Identity, 5) Pengurangan Resiko Bencana atau Mitigation, 6) Kajian Islam atau Islamic Studies, 7) Perubahan Iklim atau Climate Changes, 8) Teknologi Terapan atau Applied Technology, 9) Keramahtamahan dan Pariwisata atau Hospitality and Tourism, 10) Kesehatan Masyarakat atau Public Health, 11) Demokrasi Daerah atau Local Democracy, 12) Pendidikan dan Ilmu Mendidik atau Education and Pedagogy, dan 13) Kajian Hukum atau Law Studies, dan 14) Pharmacy. [] UM Sumbar/ Diktilitbang