Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) gelar vaksinasi booster pada Kamis (10/2) lalu. Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) UMG menyediakan sebanyak 850 dosis vaksin Astrazeneca. Rektor UMG, Dr Eko Budi Leksono ST MT membuka secara simbolis kegiatan ini di lapangan UMG. Ruang vaksinasi terpisah antara laki-laki dan perempuan untuk alasan kenyamanan. UMG juga menyediakan ruang observasi untuk memantau keadaan peserta vaksinasi setelah lima belas menit pascavaksinasi. Peserta wajib membawa fotokopi KK dan KTP.
“Pelaksanaan vaksinasi booster ini merupakan bentuk peran UMG dalam mendukung pemerintahan. Harapannya, dengan ini dapat tercipta herd immunity secara penuh,” ujar Dr Eko Budi Leksono dalam situs resmi UGM. Prioritas peserta vaksinasi booster adalah sivitas akademika UMG, keluarga besar karyawan, dan keluarga besar dosen. Dr Eko Budi Leksono sendiri adalah peserta pertama yang melaksanakan vaksinasi.
Dalam rangka menghadapi penyebaran Covid-19 varian Omicron, UMG juga melakukan berbagai langkah pencegahan. Misalnya, penyemprotan disinfektan secara periodik. UMG juga memonitor kondisi kesehatan sivitas akademika UMG.
Ketua MCCC UMG, Dr Ernawati, mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi booster ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik. “Latar belakang pelaksanaan ini juga karena tingginya minat masyarakat Gresik terhadap pelaksanaan vaksinasi booster,” demikian jelasnya.
Ada tiga alasan penting di sisi kesehatan mengenai pelaksanaan vaksinasi yang UMG gelar ini. Pertama, kecenderungan penurunan jumlah antibodi sejak enam bulan pascavaksinasi. Kedua, bentuk adaptasi masyarakat hidup di dunia pandemi. Ketiga, memenuhi hak untuk mengakses vaksin demi perlindungan diri dan komunitas.