UMSU- Sebagai seorang pemimpin dalam pendidikan, sudah pasti gagasan kita menuju ke arah pembentukan generasi yang berkualiti. Menjadi pensyarah atau pemimpin kita harus menyediakan sistem dan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan. Begitu papar Prof. Dr. Abdul Rasyid Bin Jamian Pensyarah di Fakulti Bahasa dan Komunikasi UPSI Malaysia dalam seminar internasional bertajuk ‘Amalan Pengurusan Pendidikan Membentuk Insan Berkualiti’. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) ini bekerjasama dengan Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia secara daring, Jum’at (19/11).
Prof. Rasyid melanjutkan, selain sebagai pengajar seorang guru memiliki peranan besar dan pemimpin suatu pendidikan harus mengetahui konteks tersebut. Tidak hanya sebagai guru, tenaga pendidik harus menciptakan suasana dan sistem belajar yang menyenangkan dalam mencapai mutu pendidikan yang berkualitas, “Saya sebagai pengajar kadang menyanyi, memberikan nasehat, agar murid senang dan kita bisa semakin dekat,” ujarnya.
Ia juga berpesan pada mahasiswa untuk terus mencari ilmu dari berbagai sumber dan tidak hanya mengharapkan dari dosen. Ada baiknya sarjana mencari ilmu baru lainnya di luar ruang belajar agar tidak hanya sekadar menerima ilmu. Sebab ilmu di luar pembelajaran, dapat membentuk generasi yang berkualitas. Mutu generasi akan mempengaruhi kesehatan ekonomi dan politik suatu negara. Di masa pandemi, strategi pendidikan Malaysia juga mengalami transformasi pasca pandemi Covid-19. “Dalam mengahadapi pendidikan pasca pandemi Covid-19, perlu perubahan kurikulum, guru-guru perlu kreatif dan kita tidak boleh lagi mengajar pengajaran yang tradisional,” tutupnya sebagai narasumber. [] UMSU/ Diktilitbang