Fakultas Agama Islam (FAI) UNIMMA menggelar seminar internasional dengan tema “Islamic Study and Islamic Economic in Era Society 5.0”. Kegiatan berlangsung melalui ruang temu virtual. Kegiatan tersebut dalam rangka menyiapkan lulusan yang berwawasan pengetahuan secara global khususnya ditengah mewabahnya Covid-19.
Dr. suliswiyadi, M.Ag, Rektor UNIMMA dalam sambutan sekaligus membuka acara menyampaikan seminar tersebut merupakan salah satu bentuk penyegaran ilmu yang disesuaikan dengan kondisi dan tantangan saat ini. “Dalam konteks keilmuan, perlu dikaji lebih jauh bagaimana Covid-19 memberikan tantangan dan strategi dalam pengembangan keilmuan. Dengan dihadirkan narasumber dari beberapa negara, diharapkan dapat memberikan pandangan baru tentang realitas ilmu pengetahuan islam,” ujar Rektor Kamis (11/02).
Assoc. Prof. Dr. Mohamad Khairi Hj Othman salah satu narasumber memaparkan pada aspek Pendidikan Islam, beberapa fokus penekanan diberikan agar sejalan dengan elemen perubahan di tingkat global. “Fokusnya ialah di Quality (Itqan), Excellence (Falah), Individual (Insan), Potential (Fardi) dan Aspiration (Izzah),” jelasnya. Di era 5.0 saat ini keterampilan mahasiswa juga perlu diasah agar memiliki Global Skills, Innovative & Creative Skills, Digital Technology Skills dan Interpersonal Skills.
Di akhir seminar, disampaikan pembelajaran Pendidikan Islam di era revolusi informasi 4.0 menuju masyarakat 5.0 membutuhkan perubahan yang drastis dan sejalan dengan perubahan global. Berbagai aspek dan elemen terkait sebagaimana yang dibahas perlu mendapat perhatian khusus untuk memastikan pencapaian tujuan pendidikan nasional dapat terlaksana dengan baik. Dengan demikian, Pendidikan Islam dipandang mampu sejajar dengan bidang pendidikan lainnya.
Turut hadir tiga narasumber lainnya, Dr. Sariya Cheruvallil-Contractor yang merupakan Assistant Professor Centre for Trust, Peace and Social Relations Coventry University, United Kingdom, (2) Assoc. Prof. Nassef Manabilang Adiong, PhD, dari University of the Philippines Diliman, (3) Assoc. Prof. Dr. Mohamad Khairi Hj Othman, dari Universiti Utara Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia dan (4) Agus Miswanto, S.Ag., M.A. dari UNIMMA Indonesia.[] Sumber: Humas UNIMMA