Dua dosen Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) lolos pendanaan Hibah Kemendikbud Ristek Dikti guna tetap mengabdi dan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Selasa (26/07). Ketua Tim, Ratna Tri Utami, M.Pd. menerangkan bahwa proses pengajuan proposal untuk penerimaan bantuan dana inovasi pembelajaran ini mengikuti panduan yang sudah ditentukan oleh pihak Dikti.
“Dalam pengajuan proposal, kami meminta saran dan masukan kepada dosen dan ahli yang memiliki pengalaman dalam bidang tersebut. Tujuan pengajuan proposal ini juga sebagai salah satu upaya untuk mendukung implementasi kebijakan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) di UML,” terangnya.
Bersama dengan Rianti Noptsari, M.Pd. keduanya lolos dalam Penerima Bantuan Dana Inovasi Pembelajaran dan Teknologi Bantu (teknologi asistif) untuk Mahasiswa Berkebutuhan Khusus di Perguruan Tinggi. Dengan didapatkannya Dana Hibah Bantuan Dana Inovasi Pembelajaran dan Teknologi Bantu (teknologi asistif) untuk mahasiswa berkebutuhan khusus ini diharapkan menjadi wujud perluasan akses pendidikan dan pembelajaran terutama kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dalam rangka mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) UML dan Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa (PLB) yang telah ditetapkan.
“Tujuan lainnya yaitu mengembangkan aplikasi yang diberi nama Brainly Learning di Perguruan Tinggi untuk diimplementasikan pada mahasiswa/siswa ABK,” lanjutnya. Lebih lanjut dia juga menerangkan memang sejauh ini UML sudah memiliki mahasiswa yang berkebutuhan khusus. Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat menjadi uji coba ke mahasiswa PLB UML dan di Universitas lain.
“Teknologi asistif adalah payung besar terminologi yang menyangkut segala alat yang bersifat membantu, adaptif, dan rehabilitatif digunakan oleh individu berkebutuhan khusus,” tutupnya. Rancangan atau desain pembelajaran tersebut mampu menunjukkan kebaruan dalam rangka untuk menghasilkan solusi dan gagasan di luar bingkai konservatif/konvensional.
Rancangan isi aplikasi brainly learning tersebut yaitu memuat beberapa alat/tools yakni RPP, silabus, materi perkuliahan dan ujian. Harapannya aplikasi ini dapat diterapkan dan digunakan oleh mahasiswa/siswa ABK dengan baik sehingga mendukung pembelajaran, aplikasi ini ditujukan khusus ke ABK Cerebral Palsy, Tuna Daksa dan Tuna Runggu. Ketiga ABK ini kesulitan dalam permbelajaran perkuliahan, akhirnya kami coba buatkan aplikasi untuk memudahkan mereka memahami materi pemebelajaran,” tandasnya.
Sementara Rektor UML Dr. Mardiana, M.Pd., Ia berharap ke depannya UML siap menerima mahasiswa berkebutuhan khusus lebih banyak lagi, karena perangkat sudah disiapkan, khususnya untuk Prodi Pendidikan Luar Biasa (PLB). Sebagai informasi tambahan aplikasi yang akan dikembang ini dapat berjalan dengan baik pada OS android dan Windows. Model Pembelajaran Inovatif sendiri merupakan rancangan atau desain pembelajaran yang memberi peluang mahasiswa berkebutuhan khusus untuk mengkonstruksi pengetahuannya dan berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran. []Diktilitbang/UM Lampung