Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI) menyelenggarakan webinar bersama pada Sabtu (15/1) lalu. Webinar tersebut bertema “Pancasila di Era Digital Citizenship: Tantangan, Peluang, dan Prospeknya demi Indonesia Tangguh dan Tumbuh”. Webinar ini terselenggara melalui Prodi Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Ketua Prodi PPKn UMM, Drs Moh Mansur, menjadi salah satu pengisi webinar UMM tersebut.
Menurut Mansur, dunia digital berkembang begitu cepat dan merambah ke berbagai sektor kehidupan manusia. Misalnya, aspek ekonomi semakin ke sini semakin sedikit jumlah transaksi yang fisik. Semua bergeser ke uang digital. “Selain itu, penggunaaan sosial media menuntut kita untuk terlibat dan berhubungan dengan dunia digital,” ungkapnya dalam situs resmi UMM.
Pengisi lainnya ialah Prof Dr Kokom Kumalasari MPd, dosen PPKn Universitas Pendidikan Indonesia; Sugeng Winarno MA, Kepala Humas UMM; dan Dr Nurul Zuriah MSi, dosen PPKn UMM. Berikutnya, Prof Kokom mengatakan bahwa pembelajaran PPKn perlu mengintegrasikan dunia digital di tengah-tengah budaya sekolah sebagai kebutuhan warga negara. “Guru harus menerapkan kerangka Technological Pedagogical Kontent Knowledge (TPACK) dalam pembelajaran PPKn. Strategi pembelajarannya berfokus pada Contextual Teaching and Learning & Scientific Learning, Self Regulated Learning, value-based education, dan blended learning,” kata Kokom.
Kemudian, senada dengan ucapan Prof Kokom, Dr Nurul Zuriah, memaparkan bahwa konsep kewarganegaraan digital sendiri tidak bisa terpisah dari konsep pelajar Pancasila. “Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Selanjutnya, secara otomatis mereka akan menjadi a good digital citizenship,” terangnya.