Badan Amil Zakat Nasional (Baznas RI), Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu), Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah melalui donasi Ma’had Islam Rafiatul Akhyar (MIRA) pimpinan Ustadz Adi Hidayat (UAH) meluncurkan program beasiswa untuk masyarakat Palestina. Launching Program Beasiswa Palestina disiarkan melalui zoom dan youtube Baznas TV, Kamis (11/11).
Prof. Dr. Chairil Anwar selaku Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PPM menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Majelis Diktilitbang PPM untuk turut andil dalam melancarkan program ini. “Kita mengetahui bahwa saudara-saudara kita di Palestina sangat membutuhkan bantuan pendidikan ini. Beasiswa yang tadinya berasal dari berbagai macam sumber, ini akan didistribusikan ke perguruan tinggi yang dalam hal ini melibatkan 7 (tujuh) Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA),” pungkasnya. Jumlah prodi yang ditawarkan untuk batch satu diantaranya UM Yogyakarta dengan 7 Prodi, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan 3 Prodi, Unisa Yogyakarta dengan 1 Prodi, UM Surakarta dengan 4 Prodi, UM Malang dengan 3 Prodi, UM Makassar dengan 3 Prodi, dan Uhamka menawarkan 1 Prodi dengan total keseluruhan ada 22 prodi yang ditawarkan dalam bentuk S-2 (program master). “InsyaAllah setiap prodi akan diasuh langsung oleh dosen kami dengan gelar doctor dan profesor,” tambahnya.
Duta Besar Palestina, H.E. Dr. Zuhair Al Shun memaparkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh pihak yang terlibat pada program ini. “Saya berharap adanya program ini dapat meningkatkan hubungan yang baik antara Indonesia dan Palestina. Mahasiswa Palestina banyak yang tertarik pada Ilmu Sains, Teknologi, Teknik, dan Kesehatan,” pungkasnya. Ia berharap untuk ke depannya akan lebih banyak lagi kerja sama antara Palestina dan Indonesia.
Dalam sambutannya Muhammad Sabeth Abilawa, Direktur Utama Lazismu juga menyebutkan program ini menjadi salah satu terobosan baru yang diberikan pada masyarakat Palestina. “Salah satu sarana untuk membangun perdamaian adalah dengan memperbaiki kualitas SDM-nya,” paparnya. Dengan ikhtiar ini ada dua hal yang dapat dipetik dalam jangka panjang yaitu tersebarnya nilai-nilai Islam Rahmatan Lil Alamin dan agar beasiswa ini dapat menguatkan gerakan zakat dan civil society sebagai gerakan NGO disana.
Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA selaku Ketua Baznas RI memaparkan persoalan Palestina menjadi persoalan yang tidak akan pernah habis. Namun dengan adanya dukungan semua pihak Palestina dapat memperoleh kemerdekaan dan kejayaannya di masa yang akan datang. “Diantara upaya untuk mendapatkan itu tentu dengan cara membangun manusianya. Adanya program ini menjadi upaya untuk memberikan pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat Palestina,” pungkasnya. Prof Achmad turut mengucapkan terima kasih pada Quantum Akhyar Institute yang dipimpin oleh Ustadz Adi Hidayah atas bantuan yang telah diberikan.
Program beasiswa Palestina akan terbagi atas dua program yaitu Program Magister (2 tahun) dan Program Short Course (1 bulan). Daftar perguruan tinggi yang akan mengikuti program ini terbagi atas dua batch yaitu batch pertama adalah UAD, UNISA, UM Makassar, UM Malang, Uhamka, UM Surakarta, dan UM Yogyakarta. Batch kedua yaitu UM Palembang, UM Tangerang, UM Sidenreng Rappang, Unisa Yogyakarta, dan UM Jakarta. Cakupan beasiswa yang difasilitasi yaitu untuk program magister sebanyak 20 orang serta program short course sebanyak 25 orang. Adapun dana yang akan diberikan berupa dana pendidikan, biaya hidup, bridging course, biaya awal kedatangan, tiket pesawat, dana asuransi kesehatan, pembuatan visa Indonesia, dan tes PCR serta prosedur karantina.