Isi dari ‘Deklarasi Samarinda’ menghasilkan beberapa butir salah satunya program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) berbasis mata kuliah, program studi atau perguruan tinggi. PJJ menjadi salah satu peluang dalam kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.

Tepat pada Rabu (24/04), Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengadakan Pelatihan dan Implementasi Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis e-Learning dan diikuti wakil PTM se-Indonesia bertempat di Samarinda. Pelatihan yang diadakan selama 3 hari berturut-turut ini juga diinisiasi oleh Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) sebagai center of e-learning development.

Rektor UM Semarang, Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd. dalam media online jogjaper.net menyatakan perlu adanya upaya dalam pemerataan akses pendidikan di era 4.0 saat ini. Setiap PTM, perlu memiliki supporting team (unit pendukung, pengelola, pelayanan) untuk penerapan Pembelajaran Jarak Jauh berbasis e-Learning di institusi masing-masing. Pimpinan PTM perlu memilki kebijakan untuk membangun infrastruktur PJJ berbasis e-Learning baik sofware maupun hardware yang memadai.

Prof. Dr. H. Edy Suandi Hamid, M.Ec. selaku wakil ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa Deklarasi Samarinda akan menjadi spirit bagi setiap PTM untuk mengimplementasikan PKK berbasis TIK. “Insya Allah PTM akan bergerak cepat mengembangkan PJJ di semua PTM. Saat ini sudah cukup banyak PTM melaksanakan PJJ dalam bentuk mata kuliah, yang sifatnya blended learning. Artinya, sebagian tatap muka dan sebagian PJJ,” kata Prof Edy yang menjadi salah satu pembicara dalam pelatihan tersebut. []APR

Era 4.0 PTMA Terapkan Program PJJ Berbasis e-Learning

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *