Mahasiswa Internasional Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melakukan kunjungan ke kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Cik Ditiro, Kota Yogyakarta, Jumat (23/12). Kunjungan yang didampingi oleh Rektor UMP Dr Jebul Suroso tersebut diterima langsung oleh Prof Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah didampingi Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti.
Dalam sambutannya, Jebul Suroso mengatakan beberapa mahasiswa internasional yang kuliah di UMP mendapatkan beasiswa dan ada yang membiayai sendiri. UMP telah mempersiapkan mahasiswa internasional sebelum dimulainya perkuliahan. Rektor juga menceritakan kisah lucu karena ada mahasiswa yang berasal dari Thailand tetapi pintar berbahasa Indonesia dan fasih berbahasa Jawa dialek Banyumas. “Ngapak-nya (bahasa Jawa Banyumasan, red.) mahir sekali karena mereka dilepas ke masyarakat, kos-kosan seperti itu. Sebagian ada di asrama dan sebagian ada di kos-kosan,” jelas Rektor.
Dalam pembekalannya, Haedar Nashir menjelaskan sejarah dan perkembangan Muhammadiyah. Ia menyarankan agar mahasiswa internasional juga dapat berkunjung ke Papua agar bisa lebih memahami peranan Muhammadiyah dalam memberdayakan masyarakat setempat. Di Papua, Muhammadiyah masih minoritas begitupun Islam. “Tetapi kami membangun sekolah, rumah sakit, pendidikan tinggi tanpa berpikir tentang bagaimana orang untuk pindah agama, itu adalah pilihan,” paparnya.
Bagi Haedar Nashir, peran pengabdian masyarakat merupakan praktik Muhammadiyah dalam merealisasikan ajaran dalam Al Quran khususnya pada surat Al Hujurat ayat 13. Hal tersebut dilakukan Muhammadiyah dalam konteks global dengan mendirikan sekolah Muhammadiyah di sejumlah negara termasuk Universitas Muhammadiyah di Malaysia. “Di Libanon, kami bikin dua sekolah madrasah untuk pengungsi Palestina, anak-anak Palestina. Itu cara kami untuk membuktikan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin,” kata Prof Haedar.