Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menyelenggarakan webinar pertama dari Serial “Internasionalisation from Islamic Organisation Perspective” pada Jumat (14/10) lalu. Dalam kegiatan webinar ini hadir Prof Dr Abdul Mu’ti, Sekretaris PP Muhammadiyah; dan Prof Dr Hussain Mohi-ud-Din Qadri, Presiden Minhaj Ul Quran International. Moderator dari kegiatan ini ialah Ida Puspita MARes dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Sebelum kegiatan ini memasuki agenda utama, Prof Edy Suandi Hamid MEc memberi sambutan mewakili Prof Lincolin Arsyad MSc PhD, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.
Opening Speech Prof Edi Suandi Hamid MEc
Dalam sambutannya, Prof Edy berharap webinar ini dapat memberi pengetahuan dan manfaat bagi setiap partisipan yang hadir. Selain itu, ia juga berterima kasih kepada Minhaj Welfare Foundation atas kesediaan bekerja sama. “Semoga Minhaj Welfare Foundation bersedia terus berkolaborasi pada kesempatan mendatang,” ujarnya.
Selanjutnya, beliau juga mengenalkan bahwa Muhammadiyah memiliki keinginan untuk melebarkan sayap ke ranah internasional. Misi ini telah mengalami progres melalui pembukaan sekolah-sekolah Muhammadiyah di Australia dan Malaysia. “Ini menjadi bagian dari upaya Muhammadiyah menuju ranah internasional. Sekaligus, untuk menyambut Muktamar ke-48 di Surakarta,” tutupnya.
Speech Prof Dr Abdul Mu’ti MEd
Pada speech Prof Dr Abdul Mu’ti MEd, beliau mengatakan bahwa topik tentang internasionalisasi Muhammadiyah ini relevan bagi tema Muktamar ke-48 “Memajukan Muhammadiyah, Mencerahkan Semesta”. Beliau menjelaskan bahwa Islam merupakan agama yang penting bagi seluruh umat di dunia, dan Muhammadiyah hadir sebagai organisasi yang mengamalkan ajaran Islam sebenar-benarnya.
Kemudian, beliau mengatakan bahwa alasan tersebut menjadi latar belakang Muhammadiyah untuk berniat melebarkan sayap dakwah ke ranah internasional. “Saat ini, banyak pandangan bahwa Islam merupakan agama yang radikal dan erat dengan kekerasan. Maka, Muhammadiyah bermaksud untuk menegaskan sebaliknya. Dalam penerapannya, ini memiliki tantangan-tantangan sendiri,” ujar Prof Abdul Mu’ti.
Speech Prof Dr Hussain Mohi-ud-Din Qadri
Tantangan-tantangan tersebut juga hadir dalam speech Prof Dr Hussain Mohi-ud-Din Qadri. Tantangan tersebutlah yang dalam upaya penyelesaiannya menjadi alasan pendirian Minhaj Ul Quran International. Hal ini terlihat dalam prinsip-prinsip yang ada dalam Minhaj Ul Quran, yang kebanyakan bergerak di bidang pendidikan. Salah satu prinsip utamanya adalah mendukung kesempatan masyarakat dalam mengakses pembelajaran yang modern dan agamis.
“Prinsip lainnya adalah untuk mendorong kesatuan umat manusia yang damai dan harmonis melalui peneladanan kehidupan Rasulullah Saw,” ujar beliau. Selanjutnya, Prof Hussain juga menegaskan bahwa Minhaj Ul Quran mendukung pengembangan dan pemenuhan hak serta potensi bagi kaum muda dan perempuan di tengah-tengah masyarakat di dunia.
Webinar ini terselenggara melalui Zoom Meeting dan streaming YouTube Majelis.