Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) memanfaatkan limbah kulit nanas menjadi paper soap antiseptik untuk mencegah penularan Covid-19. Mahasiswa UMRI tersebut adalah Indah Sukma Adina, Citra Novita, dan Akmal Arshad Shidiq yang ketiganya merupakan mahasiswa Prodi Teknik Industri Fakultas Teknik. Dosen pendamping mereka adalah Denny Astrie Anggraini MT. Inovasi ini dapat berkembang melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K).
Ketika melalui proses wawancara oleh situs resmi UMRI, Denny Astrie menjelaskan mengenai produk ini. Produk ini berupa lembaran kertas yang berguna sebagai sabun pencuci tangan. Produk ini tergolong ergonomis karena praktis dan mudah menjadi barang bawaan ke mana-mana. “Dari potensi nanas berlimpah untuk produk olahan makanan di daerah Kualu. Sebab, sayang sekali apabila kulit nanas hanya menjadi limbah yang tidak bermanfaat,” ujarnya pada Kamis (14/10) lalu.
Latar belakang dari inovasi ini, salah satunya, adalah hasil survei yang mengatakan bahwa 8 dari 10 orang lebih memilih menggunakan hand sanitizer daripada sabun cair aintiseptik. Padahal, telah muncul referensi bahwa mencuci tangan dengan sabun lebih baik dibandingkan hand sanitizer. Oleh karena itulah produk ini hadir. Sebab, kulit nanas memiliki enzim bromelin yang berfungsi sebagai antiseptik. “Di sisi lain, sabun cair cukup tidak efisien seperti lebih mudah tumpah dan sulit menjadi barang bahwaan. Sementara itu, inovasi ini berupa lembaran kertas yang ringan,” terangnya.
Produk ini memiliki nama Paper Soap Kulna. Harapannya produk ini dapat membantu masyarakat untuk hidup bersih di masa pandemi. Produk ini juga menjadi salah satu PKM-K mahasiswa UMRI yang lolos ke PIMNAS ke-34 di Medan, Sumatera Utara.