Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah berkerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) selaku tuan rumah kembali mengadakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Akademik Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA), Selasa-Kamis (24-26/05). Bertempat di Hotel Four Point Kota Medan, kegiatan ini dihadiri sekitar 156 peserta yang terdiri dari Rektor, Wakil Rektor Bidang Akademik dan lainnya.
Prof Lincolin Arsyad, Ketua Majelis Diktilitbang PPM sekaligus membuka acara menyambut baik kedatangan para pimpinan kampus dan pelayanan yang diberikan oleh UMSU selaku tuan rumah. Ia juga mengatakan saat ini terdapat 172 PTMA yang tersebar di seluruh Indonesia dan daerah yang membutuhkan perguruan tinggi. Dengan begitu diperlukan adanya kerja sama antar PTMA untuk saling belajar dan berkembang. Ketua Majelis Diktilitbang PPM ini juga berharap agar peran PTMA dapat terus ditingkatkan sebagai superior di bidang pendidikan. Terutama dalam memperluas program studi sistem informasi dan menunjang proses pembelajaran menggunakan sistem teknologi. “Saya sarankan untuk seluruh PTMA yang belum memiliki program studi sistem informasi atau apa pun itu, segera dibuat karena bagaimanapun di masa mendatang itu menjadi bagian penting,” ujarnya pada saat membuka kegiatan Rakornas.
Kegitan Rakornas ditutup oleh Prof Edy Suandi Hamid, Kamis (26/05). Ia turut mengapresiasi UMSU selaku tuan rumah dalam memberikan pelayanan dan fasilitas yang baik selama Rakornas berlangsung. Secara ringkas, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PPM ini mengatakan bahwa hasil Rakornas 2022, akan difollow up dan ide-ide yang ada diformulasikan khususnya terkait Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM). Kemudian, dijadikan sebagai program Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.
Rektor UMSU, Prof. Dr. Agussani selaku tuan rumah juga menyampaikan pesan bahwa, apa yang telah dilakukan selama Rakornas, akan sangat berguna bagi PTMA di Indonesia. Oleh karena itu, perlu saling belajar dan mengisi antar perguruan tinggi. “Kami berharap agar Rakornas ke depanya dapat membangun suasana PTMA sebagai amal usaha yang terintegrasi dengan Muhammadiyah. “Karena pengelolaan perguruan tinggi tidak akan berarti jika tidak dapat memajukan Amal Usaha dan Muhammadiyah,” pungkasnya. []Diktilitbang/UMSU