Jejak Dr. Rustamadji, M.Si di dunia pendidikan khususnya didaerah Timur tidak terbilang baru. Pasalnya, posisinya sebagai Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah berhasil ia bawa dan bertransformasi menjadi Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong dengan berbagai keberhasilan dan prestasi.
Kepeduliannya terhadap salah satu suku asli Indonesia, serta perjuanganya untuk mempertahankan eksistensi mereka sebagai suku asli Papua membuat namanya terpilih menjadi Tokoh Perubahan tahun 2018 versi Republika. Dr. Rustamadji, M.Si. menerima anugerah Tokoh Perubahan Republika 2018 yang diserahkan oleh Kepala Bekraf, Triawan Munaf dan Erick Thohir serta didampingi oleh Pimpinan Redaksi Irfan Junaidi di Djakarta Theater, Tahmrin, Jakarta Pusat, Rabu (24/04).
Dikutip dari media online suaramuhammadiyah.id hal ini berawal pada tahun 2007 Rustamadji prihatin melihat warga asli salah satu kampung 3 T (terdepan, tertinggal, dan terpencil) yaitu Suku Kokoda tinggal di tanah yang tidak mereka miliki. “Kalau kita tidak peduli terhadap mereka, tentu mereka akan lebih parah kondisinya. Jadi, kita harus berbuat sesuatu untuk suku Kokoda,” ungkapnya.
Melalui proses panjang, Rustamadji bersama dengan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah, Lazismu, serta PTM lainnya yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan program untuk memberdayakan Kampung Kokoda. Alhasil, kepemilikan tanah, akses jalan, air, masjid, TK dan SD, rumah baca Mahardika Kokoda, serta akses administrasi sudah dimiliki Suku Kokoda.
Diakhir perbincangannya di situs republika.id ia menyampaikan bahwa diperlukannya upaya untuk membangun karakter sehingga dapat menumbuhkan budaya rajin, semangat, serta budaya produktif dalam diri masyarakat Kokoda. []APR