“Kita harus tumbuh bersama sebagai persyarikatan Muhammadiyah,” hal tersebut disampaikan oleh Rektor Universitas Prof Dr Hamka (UHAMKA), Prof Dr Gunawan Suryoputro, mengisi seminar pada Sabtu (7/1) lalu. Seminar tersebut bertajuk “Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka”. Lokasi penyelenggaraan seminar yakni di IKIP Muhammadiyah Maumare. Kegiatan ini terselenggara atas inisiasi Program Merdeka Belajar Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
Prof Gunawan menyampaikan dalam seminarnya bahwa perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah satu sama lain memiliki keunikan. “Ada kelebihan yang telah satu sama lain miliki, terutama dalam melakukan pengelolaan tingkat operasional,” demikian ujarnya. Ia mengharapkan bahwa keunikan dan kelebihan ini tentu akan menjadi proses belajar langsung untuk mereka terapkan ketika kembali ke kampus masing-masing.
Ia menjelaskan bahwa program ini akan memberikan efek kejut kepada tenaga kependidikan. Harapannya efek tersebut berdampak pada peningkatan produktivitas kerja dan jaringan bagi mereka untuk berkembang dengan cepat. “Tenaga kependidikan bisa berkesempatan tumbuh di lingkungan baru. Ada orang baru. Ada sistem baru. Ini sesuai dengan konsep ‘hijrah’ yang menjadi proses pengembangan diri yang baik,” papar Prof Gunawan.
Ke depannya, dalam seminar oleh ia sebagai Rektor UHAMKA, ia menyarankan untuk meminta arahan. Arahan tersebut ialah kepada PP Muhammadiyah melalui Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan. “Insya Allah, program Merdeka Belajar Tenaga Kependidikan akan kita mulai di IKIP Muhammadiyah Maumare,” tegasnya. Ia juga menyampaikan bahwa hal ini membutuhkan dukungan dan sinergitas antara satu PTMA dengan PTMA yang lainnya. Artinya, pendidikan tinggi pun tetap membutuhkan sistem gerakan yang terpadu, sinergi jaringan, sumber daya yang kokoh, dan mutu pendidikan yang unggul.