Filipina Membuat Pendidikan Dasar 12 Tahun

Orasi Ilmiah Atty Santiago D. Ortega, Jr.;

“Filipina telah mengubah sistem pendidikan dengan menambah 2 tahun di pendidikan dasar, yakni dari 10 tahun menjadi 12 tahun. Undang-Undang Peningkatan Pendidikan Dasar 2013 mengamanatkan bahwa TK dibuat wajib pada usia 5, ditambah 12 tahun pendidikan dasar. Angkatan pertama dari kelas 11 pada tahun 2016, menjadi tantangan tersendiri bagi institusi pendidikan tinggi karena kekosongan dua tahun di pendidikan tinggi. Program pendidikan dasar 12 tahun Filipina akan membuat lulusan sebanding dengan lulusan lain di negara-negara ASEAN, dan dunia pada umumnya.”

Itulah yang dikatakan Atty Santiago D. Ortega, Jr., President Of University of Saint Anthony, Filipina, dalam orasi ilmiah wisuda Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Sabtu (28/3/2015), di JEC.

Menurutnya, pada 2015, ASEAN Community telah dimulai. Situasi ini akan menghilangkan batas-batas bagi orang, produk, jasa dan barang, serta menghilangkan hambatan sehingga meningkatkan persaingan.

Bagaimana kita akan menyiapkan diri dalam tahun-tahun mendatang? Apakah bergerak maju, atau mundur? Apakah kita siap untuk menghadapi dunia di tengah-tengah menyusutnya batas?

Berkaitan dengan hal itu, Atty menghubungkan dengan mahasiswa yang sedang diwisuda. “Setelah lulus, persaingan akan dimulai. Anda akan menemui banyak tantangan. Beberapa orang mungkin memutuskan untuk bekerja di institusi pemerintah, sedangkan yang lain memutuskan untuk menjelajah ke dunia bisnis, mengelola atau usaha sendiri, dan menjadi bos. Di sini, saya ingin menekankan tentang kewirausahaan, menjadi seorang pengusaha-pengacara di Filipina.”

“Saya memuji Komisi Pendidikan Tinggi (CHED), lembaga yang mengelola lembaga pendidikan tinggi di Filipina. Pada tahun 2005, CHED berdasarkan Resolusi Nomor 184-2005 telah menyetujui Kebijakan, Standar, dan Pedoman Bachelor of Science dalam Kewirausahaan efektif S/Y 2006−2007. Tujuannya untuk mengembangkan wirausaha Filipina. CHED percaya bahwa semangat kewirausahaan adalah tulang punggung ekonomi apa pun, semakin kuat semangat wirausaha, maka semakin bergairah ekonomi. Di Filipina, jumlah terbesar pendaftar dan lulusan di perguruan tinggi adalah jurusan bisnis dan manajemen pendidikan,” tambahnya.

Di USANT, lulusan terbanyak pada 2015 berasal dari departemen pendidikan bisnis sekitar 40%. Populasi terbesar di sana adalah jurusan akuntansi. Sebanyak 34% dari seluruh perguruan tinggi adalah departemen pendidikan bisnis.

Mengapa program pendidikan bisnis menjadi pilihan siswa Filipina? Di USANT, biaya program tersebut lebih rendah dibandingkan program medis dan sains, serta sedikit praktik laboratorium. Selain itu, siswa percaya bahwa mereka memiliki pilihan yang lebih luas setelah lulus. Mereka bisa menjadi bos bagi dirinya sendiri atau mendapatkan pekerjaan di sektor swasta maupun publik. Persiapan akademis formal di perguruan tinggi akan membantu lulusan memulai bisnis mereka sendiri, untuk menjadi mandiri dan memperoleh gelar tanpa tergantung kepada pemerintah.

Memang ada urgensi untuk menceburkan diri dalam kegiatan kewirausahaan. Statistik Nasional Kantor Filipina melaporkan bahwa tingkat pengangguran di Filipina rata-rata 8,9% pada 1994−2014. Namun, data tersebut menurun menjadi 6,0% pada Oktober 2014. Di antara para pengangguran, 21,6% adalah lulusan perguruan tinggi.

Pada laporan yang sama, tingkat pengangguran di Indonesia adalah 5,94%, jauh sedikit lebih rendah dari Filipina. Ini merupakan bukti yang meyakinkan bahwa kewirausahaan, baik skala kecil atau skala besar, usaha kecil atau makro, bisa mengurangi pengangguran di kedua negara.

“Saya percaya UAD telah membekali Anda dengan pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan untuk menghadapi dunia kerja yang nyata. UAD, salah satu perguruan tinggi terkemuka di Yogyakarta, membekali Anda dengan soft skills dan hard skills untuk menjadi warga negara yang produktif dan pengusaha Indonesia yang sukses,” kata Atty.

Soft skill mengacu pada keterampilan interpersonal, sikap dan semangat terhadap pekerjaan. Sementara menurut Andrew Dubrin, penulis buku Essentials of Management, hard skill mengacu pada keterampilan teknis, konseptual, diagnostik, dan politik. Keterampilan ini akan membuat pengusaha meraih hasil maksimal dalam bisnis. Bill Gates, salah satu yang terkaya dunia adalah programmer komputer. Ia memiliki keterampilan teknis yang tidak dapat diragukan. Ia merupakan salah satu pengusaha paling terkenal, yang memiliki Microsoft.

“Di USANT, kami menganjurkan dan membangun kualitas mahasiswa dan karyawan atau CDCD atau yang disingkat dengan care (perhatian), dedication (dedikasi), commitment (komitmen),  dan discipline (disiplin). Jika Anda memiliki kualitas ini, Anda tidak akan pernah gagal. Sukses akan berada di ujung jari Anda.”

Buktinya, formula ini membawa USANT ke tempat yang sekarang, pemimpin dalam inovasi pendidikan dan keunggulan. USANT terus menyentuh dan meningkatkan kehidupan para pemangku kepentingan dan akan terus melakukan bahkan lebih berani, lebih baik, dan lebih bersinar. Seandainya bukan karena CDCD, USANT tidak akan seperti sekarang.

“Sebagai Presiden dan Ketua Dewan USANT, universitas mitra Anda, saya mendesak masing-masing dari Anda untuk membuat perbedaan. Selalu bawa cita-cita almamater. Hidup yang bermanfaat adalah saat Anda merangkul motto moral and intellectual integrity,” terangnya.

Lebih lanjut ia menuturkan, “Rahasia sukses saya adalah kerja keras, tekun berdoa, dan berbagi dengan sesama. Ukir masa depan Anda dengan integritas moral dan intelektual, disiplin, perhatian, dan dedikasi,” tutupnya.

Sumber : UAD.AC.ID